Mohon tunggu...
Isbhat Nawakhil
Isbhat Nawakhil Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Media Sosial dalam Pembelajaran Selama Pandemi

23 Januari 2022   00:43 Diperbarui: 23 Januari 2022   00:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Pembelajaran online merupakan hal baru dalam dunia pendidikan, seiring dengan kemajuan teknologi. Memanfaatkan teknologi yang sudah maju pada saat ini, membuat mahasiswa tidak kesulitan untuk melakukan perkuliahan dari rumah. Tetapi, di daerah terpencil, masih sangat sulit untuk melakukan perkuliahan melalui media online. Hal ini disebabkan jangkaun jaringan yang kurang baik. Sistem perkuliahan masa pandemi saat ini memaksa dosen dan mahasiswa, untuk belajar dari rumah. Perkuliahan dengan cara daring atau online merupakan cara alternatif pada masa pandemi saat ini. Selain itu terjadi beberapa masalah yang muncul dalam persiapan sistem perkuliahan online. Seperti jaringan internet yang belum merata ke semua daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, tingkat penetrasi internet di pedesaan rata-rata 51,91 % di perkotaan pun rata 78,08 %. Dengan kendala seperti itu, sistem pembelajaran pun menjadi menurun dan lama untuk dipahami.

        Perubahan sistem pembelajaran yang tiba-tiba berubah dari tatap muka menjadi online, membuat banyak sisi belum siap untuk melakukan pembelajaran secara online. Selama perkuliahan online, beberapa mahasiswa banyak yang mengeluh dan merasa bosan dengan sistem pembelajaran yang monoton seperti saat ini. Dosen juga masih banyak yang bingung dengan metode perkuliahan seperti ini. Transisi proses pembelajaran kuliah dari offline menjadi online banyak terjadi pro dan kontra dari beberapa pihak. Ada beberapa orang yang menilai bahwa pembelajaran dari rumah dirasa kurang efektif karena mahasiswa merasa “rumah” adalah tempat untuk bersantai. Para pengajar juga merasa pembelajaran daring tidak cukup efektif. Beberapa materi atau pembelajaran tidak dapat tersampaikan dengan baik. Pengajar juga belum memiliki pengalaman yang cukup dengan sistem pembelajaran daring sehinga cara dan media mengajar masih cenderung refetitif dan kurang inovatif.

            Universitas ‘Aisyiyah yogyakarta dengan cepat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi suatu permasalah sistem perkuliahan. Unisa mencoba melakukan pembelajara daring dengan menggunakan media sosial yang digunakan seperti, E Learning, google classroom, whatsap, google meet, zoom dll. Memanfaatkan media sosial ini sangat membantu terutama di masa pandemi seperti sekarang ini karena mahasiswa tidak perlu datang lagi ke kampus cukup dari rumah masing-masing untuk mengikuti perkembangan terkait dengan informasi tentang perkuliahan maupun kegiatan lainnya. Karena para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah merasa sangat terbantu dengan meggunakan media sosial.

          Menggunakan media sosial ini, karena pada masa pandemi kami bisa mengikuti proses pembelajaran dari rumah masing-masing. Dampak dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menimbulkan permasalah baru yakni merosotnya perekonomian dan pendidikan. Para mahasiswa juga mengeluhkan biaya internet yang membengkak terlebih subsidi internet dari pihak kamus juga nihil. Banyak mahasiswa yang harus menunda penelitian mereka karena tidak bisa mengambil data di lapangan. Konsultasi tugas akhir pun terhambat. Akibatnya, target lulus mereka terancam tertunda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun