Halo, sahabat pembaca setia, jumpa lagi dengan saya kuanyu
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kembali pengalaman saya selama mengikuti kkn universitas bangka belitung tahun 2018, kkn atau yang lebih di kenal dengan kuliah kerja nyata adalah suatu hal yang wajib di lakukan oleh para mahasiswanya, dan sudah menjadi jiwa dari kegiatan perkuliahan, karena dengan adanya kkn inilah mahasiswa bisa bercengkrama dengan masyarakat secara langsung, sehingga mereka bisa merasakan suka maupun duka ketika hidup dalam sebuah daerah yang kondisinya boleh di bilang terbelakang
Ketika mengikuti kkn universitas bangka belitung, penulis menemui banyak hal yang harus di selesaikan dan semua itu butuh biaya dan tenaga yang tidak sedikit, maka dari itu seharusnya mahasiswa harus lebih bersemangat lagi ketika menjalani aktivitas kkn, karena terkadang mahasiswa menganggap kkn ini seperti liburan dan sebuah beban, sehingga mereka tidak serius dalam menjalani aktivitas dan program kerja yang ada
Begitupun dengan tenaga pendidik atau dosen seharusnya juga lebih galak lagi dalam menjaga dan mengontrol para mahasiswanya, jangan sampai kkn menjadi berantakan karena tenaga pendidik yang tidak mau tahu dengan proker atau program kerja mahasiswa, mengingat mahasiswa S1 masih tergolong muda dan butuh bimbingan, sehingga tidak di temukan mahasiswa yang pacaran atau melakukan hal yang tidak berguna lainnya
Penulis pernah melakukan aktivitas kkn universitas bangka belitung di desa bukit kijang dan juga mendapat kepercayaan untuk melakukan kkn revolusi mental atau kkn rm di desa kayu besi, kalau orang bangka menyebutnya sebagai desa pangkul, yang mana masyarakatnya rata-rata adalah orang tionghoa yang identik dengan orang kulit putih
Mengikuti kuliah kerja nyata universitas bangka belitung selama kurang lebih 40 hari membuat penulis paham betul akan masalah yang di hadapi oleh masyarakat, salah satunya dalam hal iptek atau ilmu pengetahuan dan teknologinya yang masih sangat minim, bahkan penulis menemukan ada beberapa pejabat daerah yang masih gaptek yang membuat mereka terbata-bata ketika menggunakan fasilitas yang di berikan oleh pemerintah.
Nah disinilah di butuhkan campur tangan mahasiswa agar mereka dapat menjadi tenaga kerja yang lebih maju lagi dan lebih baik lagi, penulis yakin, semasih ada tenaga pengajar pastilah ada kesempatan bagi mereka untuk berubah dan menjadi sdm yang berkualitas
Bukan hanya itu saja, dalam hal attitude juga, terkadang ada banyak anak desa yang kurang mengetahui cara bertingkah laku yang baik dan benar, terutama kepada orang yeng lebih tua, itulah kenapa di butuhkan campur tangan mahasiswa untuk mengajarkan norma dan etika dalam kehidupan bermasyakarat
Sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin saya ceritakan ketika mengikuti kkn universitas bangka belitung, cuma karena penulis punya pekerjaan lain jadi cukup itu saja, dan saya harap semoga kkn universitas bangka belitung dapat lebih baik lagi kedepannya, dan di bawah ini saya lampirkan video selama kami mengikuti kkn rm di desa kayu besi, yang di ketua oleh saya sendiri
sekilas terlihat sangat sederhana, tapi ya itulah kkn, kalau mewah mah bukan kkn ya tapi liburan, he-he. rasa kangen pasti ada dan jika ada jodoh saya yakin kita akan bertemu lagi. dan di bawah ini ada video selama kami mengikuti kkn universitas bangka belitung di desa bukit kijang yang mana merupakan desa dengan program kerja utama kami, berikut cuplikannya
Bagi masyarakat desa kayu besi dan masyarakat desa bukit kijang saya sangat berterima kasih sekali karena telah menyambut kami sedemikian rupa baiknya, sangat ramah dan boleh di bilang sangat luar biasa, ini akan menjadi pengalaman tersendiri bagi kami selama mengikuti kkn universitas bangka belitung dan untuk teman-teman juga saya ucapkan terima kasih banyak karena telah menolong saya sebagai seorang ketua, karena apalah arti seorang ketua tanpa anggota yang luar biasa begitupun sebaliknya, ea
