Mohon tunggu...
Kristo Ukat
Kristo Ukat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dosen di STP St. Petrus Keuskupan Atambua-Kefamenanu-Timor-Nusa Tenggara Timur

Menulis, Membaca, Fotografi, Bertualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Uskup Atambua Pimpin Perayaan Ekaristi Wisuda dan Missio Canonica

27 Januari 2022   16:53 Diperbarui: 27 Januari 2022   16:57 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr memimpin Perayaan Ekaristi wisuda dan missio canonica di Gereja Sta Theresia Kefamenanu. (Dokpri)

Uskup Atambua, Mgr Dr. Dominikus Saku, Pr memimpin Perayaan Ekaristi Wisuda dan Missio Canonica, bagi mahasiswa Angkatan XI STP St. Petrus Keuskupan Atambua di Gereja Sta. Theresia Kefamenanu. Perayaan Ekaristi dengan tema "Rasul Paulus:Misioner teladan para katekis" dihadiri oleh PLT Dirjen Bimas Katolik RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, Gubernur NTT yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejateraan masyarakat, Dra. Bernadeta Usboko, para wakil Bupati dari Kabupaten TTU-Belu dan Malaka dan para pejabat daerah dari tiga Kabupaten serta tamu undangan lainnya. Perayaan yang bertepatan dengan Pertobatan Rasul Paulus ini berlangsung pada hari Selasa (25 Januari 2022).

Dalam kotbahnya, Mgr Dominikus Saku, Pr mengatakan bahwa rasul Paulus menjadi contoh dan teladan dalam melaksanakan tugas perutusan kita di mana saja untuk mewartakan sabda Tuhan. Santo Paulus adalah seorang rasul teladan. Ia bukan hanya berkarya  di tiga kabupaten (TTU, Belu dan Malaka) tetapi di tiga benua yakni Asia, Afrika dan Eropa. 

Jasanya luar biasa membawa Kristus sampai ke tiga benua ini. Ia adalah seorang pekerjaan yang gigih, makan dan minum dari hasil kerjanya sendiri, melayani di ruang publik tapi tidak pernah mengambil hasil dari uang publik.Lebih lanjut lagi beliau mengajak para wisudawan untuk memiliki karakter pewartaan seperti rasul Paulus.  

Topi para wisudawan itu untuk menjadikan kita seperti rasul Paulus"celakalah aku bersama dengan topi sarjana ini kalau tidak mewartakan injil suci". Sebagai seorang katekis tugas kita adalah mewartakan Injil Tuhan dalam aneka situasi. 

Orang-orang beriman mampu  mengalahkan setan, dan orang yang berjuang karena Kristus pasti mampu  untuk bangkit kembali bersama Tuhan. 

Itulah daya pertobatan dan kuasa kekuatan yang diperoleh oleh rasul Paulus mulai dari pertobatannya sampai akhirnya mati sebagai martir di kota Roma. Ia dimahkotai sebagai rasul Tuhan untuk mewartakan Injil Tuhan sekaligus menjadi rasul agung yang mengubah dunia dari kekafiran menuju Kekristenan. 

Prosesi wisuda dibingkai dalam Perayaan Ekaristi. Sesudah kotbah dari Uskup Atambua, dilanjutkan dengan prosesi wisuda bagi 63 orang mahasiswa. Perayaan ini berlangsung hikmat, aman dan mematuhi protokol kesehatan.

Sebelum Berkat Penutup acara dilanjutkan dengan Missio Canonica yang dipimpin oleh Uskup Atambua. Para mahasiswa diminta kesediaan dan kesungguhannya untuk menjadi petugas pastoral yang tangguh dan tanggap dengan berpedomankan kelima sila Pastoral Dasar. Acara ini diakhiri dengan doa dan berkat dari Uskup. 

Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan perasaannya, dengan menekankan beberapa hal penting. Pertama, saya senang, bersyukur, merasa gembira karena STP bisa menunaikan tugasnya dengan baik, mendidik putra-putri Gereja dengan menamatkan dengan baik dan menjadikan mereka setahap lebih tinggi di dalam pendidikan. Kedua, bisa  mempersiapkan mereka untuk berkiprah lebih baik di tengah masyarakat. 

Uskup Atambua menyerahkan penghargaan dari pihak lembaga kepada mahasiswa berprestasi. (Dokpri)
Uskup Atambua menyerahkan penghargaan dari pihak lembaga kepada mahasiswa berprestasi. (Dokpri)
Pesan saya untuk lembaga ini yakni kita mendidik manusia dalam segala aspeknya. Jadi tugas dari lembaga adalah mengembangkan otak, hati, perasaan, tutur kata, sikap, kaki, tangan dan seterusnya. Itulah yang perlu dikembangkan. Kedua, lembaga harus menghindari semua bentuk legalisasi, legalitas dan formalitas yang seringkali tidak ada gunanya, karena kita mendidik manusia untuk menjadi lebih berkualitas. Ketiga, lembaga kita harus berusaha untuk memberikan pendidikan yang sebaik mungkin dengan menciptakan keunggulan dalam bidang pendidikan. STP harus melakukan formasi plus. Selain kepada lembaga, Uskup juga berpesan kepada para wisudawan/ti. Pertama, mereka akan kembali ke tengah masyarakat dan menjadi katekis di berbagai paroki untuk membantu petugas pastoral di sana. Kedua, mereka juga diharapkan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, dan melayani di sekolah-sekolah untuk mendidik anak-anak sesuai dengan misi pendidikan yang sudah diajarkan selama didik di lembaga STP. Ketiga, membantu menciptakan kemajuan dan pemberdayaan hidup dengan sanggup berwirausaha.

Di akhir sambutannya, Mgr. Dominikus Saku mengucapkan terima kasih kepada PLT Dirjen Bimas Katolik Republik Indonesia, perwakilan dari Gubernur NTT yakni asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Propinsi NTT, Wakil Bupati Belu, Wakil Bupati TTU, Rektor Universitas Timor (UNIMOR), para tamu undangan dan para orang tua dan para wisudawan/wati. (Gema)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun