Mohon tunggu...
Kristianus Ato
Kristianus Ato Mohon Tunggu... Administrasi - Pendiam

mencoba yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Terpikirkan

14 Oktober 2019   17:15 Diperbarui: 14 Oktober 2019   17:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cooldigital.photography

Seperti biasanya, Novel melakukan ritual sederhana sebelum berbaring di samping istrinya. Selimut di tarik mendekati dadanya yang berbulu kemudian saying good night di sertai kecupan manja pada kening Rihanna, istrinya.

Rihanna tersenyium bahagia di perlakukan seperti itu. Apalagi suaminya itu suka meremas - remas bagian belakang bantal miliknya untuk memastikan kalau senter warna pink tetap pada tempatnya. Iya takut kalau tiba - tiba lampu padam.

Sementara itu kebiasaan Rihanna sebelum tidur suka mengocok ngocok kaleng obat nyamuk sebelum di seprotkan ke kolong tempat tidur. Dan bila tak ingin bersentuhan dengan suaminya maka boneka anjing berwarna coklat berkuping lebar di taruh di tengah sebagai pembatas. Ada ada saja!

Maklum sajalah. Hingga saat ini mereka belum di karuniai momongan. Sudah berbagai cara di lakukan agar cepat dapat momongan. Misalkan kerap kali pasutri ini membawa serta anak tetangga yang mau di sapih untuk tidur bareng mereka. Katanya untuk memancing rahim Rihanna. Tapi tetap saja belum membuahkan hasil.

Hingga minggu kedua di bulan november besok ini tepatnya tanggal 11/11/2019 akan menjadi happy wedding anyversary mereka yang ke 10 tahun. Rihanna telah melantunkan ribuan untaian doa. Memohon agar di tahun ke 10 nanti dirinya dan suaminya Novel di karuniai seorang anak. Ia sungguh sangat mengharapkan permohonannya ini terkabulkan.

Ia menyadari bahwa seorang wanita akan menjadi sempurna bila memiliki seorang anak dari rahimnya sendiri. Tak peduli anak lelaki atau perempuan. Cacat ataupun sehat. Yang penting ia pernah merasakan memgandung selalu 9 bulan lamanya. Dan juga merasakan sakitnya ketika buah hatinya keluar dari rahimnya sendiri.

Berbeda dengan Novel suaminya. Iya tak pernah memikirkan adanya momongan. Ia sibuk dengan dunianya sendiri. Sebab baginya anak adalah pemberian yang maha kuasa. Mungkin saja belum saatnya di berikan.

Malam kian larut. Membenamkan hasrat setiap insan. Ketika terlelap jiwa kita tercabut dari raga, melayang - layang melampaui batas nalar. Maka alangkah baiknya berserah diri pada sang maha pencipta sebelum tidur.

Pikiran Novel pun melayang mengikis setiap lekukan tubuh putih mulus Lolita. Ia tak menyangka mantan kekasihnya dulu kini kembali hadir di sini di pantai ini bersamanya. Andai saja dulu kedua orang tua merestui hubungan mereka tanpa mempermasalahkan status kepercayaan mungkin kehidupannya jauh lebih harmonis.

Semenjak saat itu, tak terpikirkan untuk mencari jodoh yang lain. Hingga memasuki usia kepala empat. Ia benar - benar putus asa. Stress. Kesehatan juga menjadi terganggu karena tak terpikirkan lagi untuk menjaga pola makan.

"Kau masih sama saja seperti dulu. Romantisss!!" ujar Lolita ketika Novel menyelipkan sekuntum bunga kamboja di telinganya. Novel hanya tersenyium lebar sembari tangan nakalnya mencubit lembut hidung mancung Lolita. Kemudian mereka berlari - lari  kecil di sekeliling bibir pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun