Mohon tunggu...
Kristianus Ato
Kristianus Ato Mohon Tunggu... Administrasi - Pendiam

mencoba yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teringat Dongeng Bunda

8 Januari 2018   03:40 Diperbarui: 8 Januari 2018   04:12 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marizah akhirnya menikah secara resmi dengan Stev, walau Ibu mertuanya masih setengah hati menerimanya. Andai saja bukan karena MBA (Married By Accident) mungkin pernikahan ini tak menemui kata restu. Sebab Ibu Alice sangat menginginkan putranya Stev menikah dengan anak gadis dari seorang kenalan pengusaha kontraktor listrik yang kaya raya.

Namun apa mau di kata. Nasi sudah menjadi bubur. Stev lebih menyukai gadis pilihannya sendiri. Ini bukan zaman siti nurbaya -- orang tua ikut campur atas pilihan calon istri/suami untuk buah hatinya. Lagipula Marizah sifat keibuannya lebih menonjol daripada Jessica anak gadis pengusaha kontraktor listrik itu. Yang setiap hari urusannya hanya shopping melulu.

Setelah urusan pernikahannya beres, Stev langsung memboyong Marizah yang sedang hamil besar (7 bulan) ke sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Kebetulan Stev di percaya perusahaannya menjabat sebagai sinder perkebunan teh. Semua kebutuhan rumah tangganya baik itu akomodasi dan lain sebagainya di tanggung perusahaan.

Kini 12 tahun sudah mereka hidup di pedesaan. Sebenarnya Stev bisa saja mengajukan ke perusahaan untuk kembali ke kota namun keinginan itu di tentang keras sama Marizah istrinya. Alasannya karena Marizah tidak menginginkan kedua anaknya (Leon 12 tahun & Kevin 9 tahun) terkontaminasi polusi udara dan bunyi bising perkotaan.

Sehingga hampir setiap malam, Marizah memanfaatkan suasana ketenangan pedesaan untuk mendongeng sebagai penghantar tidur untuk kedua putra mereka. Ia mencoba menanamkan nilai kedisiplinan, kerja keras, harga diri dan nilai - nilai sosial lainnya dalam bentuk dongeng yang di ciptakan sendiri.

Menurutnya anak kecil itu belum cukup umur untuk di beri wejangan. Namun alangkah baiknya wejangan yang ingin di sampaikan di kemas dalam bentuk dongeng yang menarik lalu di benamkan ke alam bawah sadar buah hati saat hendak tidur. Hal ini akan tetap terkenang sepanjang hidupnya.

Bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus melalui kerja keras. Tidak bisa berpangku tangan. Hati - hati dalam menerima sesuatu secara cuma - cuma dari orang lain karena itu akan membahayakan diri sendiri. Marizah tak ingin kekerasan seksual pada anak - anak yang saat ini marak terjadi menimpa kedua buah hatinya. Hanya karena anak - anak begitu mudahnya di tipu atau di iming sesuatu. Kedua buah hatinya harus bisa menjaga dan menghargai setiap anggota tubuhnya.

***

Sore itu hujan deras mengguyur perkebunan teh. Marizah sedang sibuk menyiapkan menu makan malam, sedangkan suaminya Stev menemani Leon mengerjakan PR pelajaran IPA. Tiba - tiba terdengar teriakan minta tolong dan isak tangis anak kecil dari sebuah gubuk di belakang rumah. Sudah tiga bulan ini gubuk itu di tempati babe Jaka, seorang duda berumur 48 tahun.

Stev beranjak keluar mendapati anak bungsunya Kevin setengah bugil berlari terbirit - birit kearahnya. Sesegera Stev menggendong bocah mungil itu dan membawa masuk untuk menenangkan dia dari tangisan. Setelah itu Kevin mulai menceritakan aksi bejat Babe Jaka terhadap dirinya. Stev dan Marizah segera menelpon kantor polisi setempat, melaporkan kejadian yang baru saja di alami Kevin.

Beberapa menit kemudian, Babe Jaka tak berkutik ketika di giring petugas kepolisian atas dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak - anak. Dari hasil penyelidikan Babe Jaka mengakui perbuatannya dan telah menyetubuhi 15 orang anak yang tinggal di sekitar kompleks perkebunan teh. Dua bocah di antaranya Fakhri dan Erfan terpaksa di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka serius di bagian anusnya. Kedua bocah ini yang paling sering di gauli oleh Babe Jaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun