Mohon tunggu...
Kristianus Garman
Kristianus Garman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Komedi: Oposisi yang Kritis

28 Februari 2024   11:31 Diperbarui: 28 Februari 2024   22:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara tentang komedi merupakan topik yang sangat mudah dibicarakan tetapi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? 

Karena untuk menjadi seorang komedi atau untuk berkomedi harus mempersiapkan materi atau bahan yang akan dipresentasi dengan cara yang sangat lucu. 

Namun, dibalik kelucuan itu ada berbagai pemikiran kritis yang mengkritisi berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. 

Pertanyaannya ialah bagaimana pendapat publik Indonesia secara umum dan pendapat saya secara partikular berkaitan pengesahan hari komedi di Indonesia?

Menurut saya, jika pemerintah mengesahkan penetapan hari komedi di Indonesia maka negara Indonesia dan berbagai dinamika politik dan demokrasi berlangsung dengan baik. 

Karena komedi atau komedian yang ada di Indonesia dihuni oleh kaum-kaum yang berintelektual tinggi dan mempunyai daya kritis yang tinggi. 

Contohnya saja Abdur Arsyad, Mamat Alkatiri, Raditya Dika,dan banyak komedian lainnya yang selalu memberikan perhatian terhadap kebijakan pemerintah yang kurang tepat sasaran. 

Para komedian tersebut juga lahir dari berbagai latar belakang pendidikan yang sangat luar biasa. Latar belakang pendidikan ini menjadi hal yang sangat penting ketika menjadi seorang komdedi yang kritis.

Hadirnya para komedi di Indonesia merupakan hal yang sangat diperlukan sekali. Karena saat ini, pergerakan dan dinamika kebijakan pemerintah yang tidak tepat sasaran, tidak cukup dikritisi oleh pengamat politik yang selalu berdiskursus di media sosial. 

Kehadiran komedian dengan menetap hari komedi di Indonesia membantu para pegamat politik di Indonesia untuk selalu mengawasi dinamika kebijakan  pemerintah Indonesia. 

Selanjutnya, harapan penulis untuk komedian dan semua orang yang berkutat dalam dunia komedi kedepannya ialah harus menjadi kaum oposisi untuk pemerintah yang berkuasa. Dan juga menjadi aspirator yang menyalurkan suara-suara masyarakat akar rumput kepada pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun