Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Antara Pohon Cemara

7 Februari 2024   21:54 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil di lereng gunung, terdapat sebatang pohon cemara tua yang menjulang tinggi di tengah-tengah hutan. Pohon itu sudah berdiri sejak zaman nenek moyang dan menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Suatu hari, di musim semi yang indah, seorang anak laki-laki bernama Ali berkeliaran di hutan. Ali adalah anak yang gemar menjelajahi alam dan selalu penasaran dengan segala yang ada di sekitarnya. Dia sering bermain-main di antara pepohonan, menyelami sungai-sungai kecil, dan mengagumi keindahan alam.

           Baca juga: Nyanyian Penutup Malam

Saat itu, Ali terdengar suara desiran angin yang menghembus lembut. Dia mengikuti suara itu dan tiba-tiba berhenti di bawah pohon cemara tua. Dengan tatapan kagum, dia memandang ke atas, melihat dahan-dahan yang menjulang tinggi dan rimbun.

"Wow, pohon ini benar-benar indah," gumam Ali dalam hati.

Tiba-tiba, dari balik semak-semak di sebelah pohon, muncul seorang kakek tua dengan janggut putih yang panjang. Kakek itu tersenyum ramah melihat Ali.

"Hai, nak. Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya kakek itu.

Ali tersenyum gembira melihat kakek itu. "Saya hanya berkeliling dan menikmati keindahan alam, Pak. Pohon ini begitu menarik perhatian saya."

Kakek itu mengangguk paham. "Ah, ya. Pohon ini memang istimewa. Tapi tahukah kamu, di antara pohon cemara ini tersembunyi sebuah cerita yang tak terlupakan."

                Baca juga: Cerita Senja

Ali mendekati kakek itu dengan penuh minat. "Benarkah? Ceritakan pada saya, Pak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun