Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengkaji 5 Ciri Model Bisnis Pasca Pandemi

27 Agustus 2021   07:22 Diperbarui: 29 Agustus 2021   13:09 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis pasca pandemi. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

"Harganya lebih murah dibandingkan dengan harga toko" demikian jawaban anak muda memberikan alasan ketika ditanya mengapa lebih memilih belanja secara online.

Selain itu dia juga mengaku dapat menjual barang second pada toko online. Ia kerap menjual sepatu dan gawai bekas ketika sudah bosan, setelah itu ia akan membeli barang yang baru.

Demikian salah satu perilaku konsumen di era digital saat ini. Bagaimana dengan kalian? Apakah sudah mulai beralih dari pembelian offline ke online?

Survei Transaksi Online

Menurut riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dilakukan pada 2 hingga 12 Juni 2020 terhadap 7.000 responden via wawancara kuesioner, mencatat beberapa alasan konsumen berbelanja secara online.

Alasan yang paling banyak adalah harganya lebih murah dibandingkan dengan harga toko. Alasan kedua bahwa belanja online dapat dilakukan di mana saja (13,2%), belanja online lebih cepat dan praktis (10.3%), toko online banyak menawarkan diskon dan promo (8,3%).

Bahkan selama masa pandemi dan PPKM sekali pun penjualan melalui e-commerce meningkat tajam. Salah satunya adalah Tokopedia, menurut Ekhel Chandra Wijaya sebagai External Communications bahwa kenaikan transaksi didorong oleh digitalisasi dan teknologi telah bertransformasi dari sekedar untuk nilai tambah menjadi kebutuhan.

Ilustrasi model bisnis pasca pandemi (sumber Freepik.com)
Ilustrasi model bisnis pasca pandemi (sumber Freepik.com)

Indonesia Pengguna E-Commerce Tertinggi di Dunia

Sedangkan survei yang dilakukan oleh We Are Social pada April 2021 menempatkan Indonesia pada posisi paling wahid dalam menggunakan e-commerce yaitu sebesar 88.1%, berturut-turut disusul oleh Inggris (86,9%), Filipina (86,2%), Thailand dan Malaysia (85%), Jerman, Irlandia dan Korsel (84%), Italia dan Polandia (82%).

10 besar pengguna e-commerce (Sumber We Are Social via goodnewsfromindonesia.id)
10 besar pengguna e-commerce (Sumber We Are Social via goodnewsfromindonesia.id)

Data tersebut akan terus berkembang, apalagi populasi penduduk Indonesia sebesar 270 juta, akan menjadi pasar potensial. Rentang pengguna internet dan transaksi online juga cukup lebar dari usia 16 hingga 64 tahun (GlobalWebIndex).

Survei Model Bisnis Pasca Pandemi

Pandemi di dunia yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah mengubah perilaku dalam bekerja dan berbelanja. Masyarakat sudah terbiasa dengan bekerja di rumah dan berbelanja secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun