Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menerapkan Prinsip Pareto dalam Bisnis, Relevankah?

27 Juni 2020   08:51 Diperbarui: 16 Januari 2021   08:12 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image iStockphoto.com

Hukum atau prinsip Pareto muncul pada tahun 1906 setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, menemukan prinsip ini bahwa 80% tanah di Italia dimiliki oleh 20% populasi. Pareto sendiri mengembangkan apa yang kemudian dikenal sebagai prinsipnya dengan menggunakan : 20% kacang polong di kebunnya mengandung 80% kacang polong secara keseluruhan.

Kemudian pada tahun 1940 prinsip 80:20, dikenal sebagai distribusi hukum kekuatan khusus dan dinamakan sebagai distribusi Pareto berdasarkan analisis mengenai kualitas atau cacat produksi oleh konsultan Joseph M. Juran.

Menerapkan Prinsip Pareto dalam Bisnis

Di dunia bisnis kadang kita menemui fenomena hukum Pareto 80:20, walaupun angkanya tidak sama persis. Jumlah yang besar seharusnya berkontribusi besar, tetapi kenyataannya kontribusinya kecil.

Atau sebaliknya jumlah yang kecil, kontribusinya seharusnya kecil, tetapi kontribusinya malah besar.

  • 80% keuntungan diterima dari 20% pelanggan yang ada
  • 80% keuntungan diperoleh dari 20% unit usaha yang ada
  • 80% penjualan produk dari 20% produk tertentu
  • 80% penjualan diperoleh dari 20% media promosi iklan
  • 80% penjualan diperoleh dari 20% orang sales

Meskipun persentasenya akan bervariasi, tetapi kita dapat menemukan kecenderungan angka seperti itu, sebagian besar hasil yang ingin Anda capai didukung oleh masukan atau upaya yang tidak proporsional.

Mengingat hal ini, terlepas dari keakuratannya dalam interaksi individu, prinsip Pareto berguna dalam mengelola bisnis dan mendorong kita berpikir di mana kita harus mengakses fokus kita. Kita dapat menyimpulkan bahwa :

  • 20% input menjadi 80% output
  • 20% usaha mendapatkan 80% hasil

Pola ke tidak seimbang yang tidak proporsional ini telah dirangkum oleh programer yang Daniel Brown.

Image iStockphoto.com
Image iStockphoto.com

Prinsip Pareto 80 : 20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun