Kepribadian berasal dari kata bahasa Inggris "Personality", yang berasal dari kata bahasa latin "Pesona" yang berarti kedok atau topeng, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang.
Hal ini dilakukan karena terdapat ciri-ciri khas yang hanya dimiliki oleh orang tersebut, baik dalam arti kepribadian yang baik maupun yang buruk.
Di samping itu kepribadian sering di identikkan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu di kenakan atribut "berkepribadian pemalu", kepada orang pengecut diberikan atribut "tidak punya kepribadian".
Dari penjelasan tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa kepribadian menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam, menunjuk pada gambaran bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu yang lainnya (Shanty Rosalind, 2012)
Kepribadian bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi. Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
Pengembangan kepribadian adalah pengembangan pola perilaku dan sikap yang terorganisir yang membuat seseorang berbeda. Pengembangan kepribadian terjadi oleh interaksi temperamen, karakter, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Kepribadian adalah apa yang membuat seseorang menjadi orang yang unik, dan itu dikenali segera setelah lahir. Kepribadian anak memiliki tiga komponen yaitu :
1. TemperamenÂ
Temperamen adalah seperangkat sifat yang ditentukan secara genetis yang menentukan pendekatan anak terhadap dunia dan bagaimana anak itu belajar tentang dunia. Tidak ada gen yang menentukan sifat-sifat kepribadian, tetapi beberapa gen memang mengontrol perkembangan sistem saraf, yang pada gilirannya mengendalikan perilaku.
2. Lingkungan