![[1] Kunjungan Industri Kesehatan: Menjejak Dunia Nyata](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/12/img-20250812-084525-689aa9d934777c2b743d6152.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Pada Kamis, 18 September 2025, Bank Sampah Induk (BSI) Kota Salatiga menerima kunjungan dari LPM Kelurahan Mandan, Sukoharjo. Rombongan dipimpin oleh Bapak Wahyu Soni PH bersama 18 peserta.
Kunjungan ini bertujuan untuk studi tiru pengelolaan sampah serta berbagi pengalaman mencari solusi atas tantangan lingkungan di wilayah masing-masing.
Apa yang Dipelajari Peserta?
Selama kunjungan, peserta mendapat pengalaman langsung berupa:
Edukasi pemilahan sampah rumah tangga (organik & anorganik)
Inspirasi program jemput sampah dan kreativitas daur ulang
Tips menghadapi tantangan pengelolaan sampah komunitas
Tak hanya teori, peserta juga praktek membuat kerajinan dari barang bekas, dan membawa pulang cendera mata hasil kreasi BSI.
BSI Salatiga: Percontohan Nasional
Bank Sampah Induk Salatiga dikenal sebagai Jawara Bank Sampah Induk tingkat Nasional, sehingga tidak hanya menjadi rujukan dan percontohan bagi Bank Sampah Unit (BSU) dan Bank Sampah Induk (BSI) di Provinsi Jawa Tengah, tetapi  juga di Negara Indonesia.
BSI tidak hanya menerima kunjungan dari dalam Kota Salatiga, tetapi juga:
- Luar kota/kabupaten (beberapa kali dari Tegal, Banyumas, Magelang, Semarang, Kudus, sampai ke Solo dan Sukoharjo)
- Luar provinsi (ada yang dari Banten dan Jawa Timur)
- Bahkan dari luar pulau (pernah dari Sumatra dan Maluku)
Dengan pengalaman panjang, inovasi berkelanjutan, serta prestasi nasional, BSI Salatiga menjadi destinasi belajar unggulan bagi komunitas, pemerintah, sekolah, maupun organisasi yang ingin mendalami sistem pengelolaan sampah.
Bagaimana Cara Berkunjung?
