Mohon tunggu...
Kosterman Usri
Kosterman Usri Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Negara Indonesia

setelah banyak membaca, ingin juga dibaca, mudah-mudahan ada yang membaca

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Siap Mudik "Telat", Siap untuk Selamat di Jalan

28 Mei 2017   16:36 Diperbarui: 28 Mei 2017   16:50 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tiga tahun saya telat mudik di Hari Lebaran. Telat dalam artian baru sampai ke kampung setelah lebaran lewat, tidak  terlalu telat sih, karena di hari kedua atau ketiga lebaran sudah sampai. Jadi walaupun terlambat, ketupat lebaran masih dapat walau sisa kemarin, bertemu sanak saudara masih bisa karena biasanya masih di kampung sampai hari kedua atau ketiga. Alhasil walau sedikit berkurang kadarnya, mudik telat tetap terasa lebarannya.

Lalu kenapa saya telat mudik? Alasannya karena ingin mudik naik kereta api. Sudah tak terbantahkan lagi kereta api adalah moda angkutan paling aman dan nyaman. Tapi sayangnya di musim lebaran kapasitasnya menjadi sangat terbatas bila dibanding dengan orang yang berminat naik kereta api, walaupun sudah ditambah dengan armada khusus lebaran oleh PT Kereta Api Indonesia.

Saat ini tiket kereta api sudah dapat dibeli H-90, sehingga perburuan tiket lebaran terjadi tiga bulan sebelum lebaran. Maka, menjadi tradisi baru bagi para pemburu tiket kereta api untuk bergadang menanti pukul 24:00 saat pembelian H-90 dimulai. Namun sayangnya dalam hitungan menit tiket akan habis, bagi yang memiliki sambungan internet lambat biasanya begitu laman penjualan tiket terbuka, tak satupun kursi masih tersisa. Namun tidak perlu khawatir bagi yang akan “mudik telat”, tiket kereta api masih tersedia.

Bagi yang ingin memesan tiket kereta api “mudik telat” tak perlu bergadang menunggu tengah malam di H-90, cukup memesan di pagi hari saat lalu lintas pengunjung laman penjualan tiket normal kembali. Mulailah mencari untuk keberangkatan di H-0 alias di Hari Lebaran, perhitungkan cukup waktu untuk Shalat Iedul Fitri terlebih dahulu, baru berangkat ke stasiun. Bila tidak mau di H-0, bisa beli tiket untuk keberangkatan H+1 atau H+2 dari hari lebaran, pasti masih banyak kursi kosong. Namun tidak dianjurkan untuk H+3 karena nanti akan kesulitan untuk mencari tiket pulangnya.

Tiba dikampung halaman pada hari lebaran, satu atau dua hari setelah lebaran dijamin masih suasana lebaran, selain ketupat sisa, kue-kue masih tersedia di keler. Dan yang penting sanak saudara masih ada di kampung belum pada kembali ke kota. Siap mudik “telat”, siap untuk selamat di jalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun