Mohon tunggu...
Bukhari Alhuda
Bukhari Alhuda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - suka didm

suka menghayal dan bernafas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pasir Putih yang Membisu

27 Mei 2018   21:36 Diperbarui: 27 Mei 2018   22:08 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

teringat pantai di kampungku

terdengar deburan ombak di tepi pantai 

terliat tarian pasir putih tertiup agin pantai

kicawan burung menambah keharmonisan keindahan  pantai 

banyak karang ,serta biota pantai menambah ke asrian 

tampa kita sadari kini tingal kenangan belaka

pasir putih kini berselaras dengan sampah dan limbah

tarian pasir putuh kini menjadi tarian sampah di pingir pantai

dan deburan ombak  menjadi deburan ombak sampah biota pan tai serta kicauan burung kini haya menjadi histori belaka

apakah adanya kita yang membuat  kerusakan dari karya seni tuhan

memuaskan hasrat tampa mengenal batas

seakan hidup untuk memuaskan nafsu bukan untuk berterimakasih

apakah pasir putih akan hanya menjadi sejarah bagi anak cucu kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun