Mohon tunggu...
suherman muchdi
suherman muchdi Mohon Tunggu... -

Walau saya seorang insinyur sipil, tetapi saya peduli untuk terciptanya pengentasan pengangguran dan kemiskinan. Berdasar pada kompetensi dan kepedulian yang dimiliki tersebut, mimpi mengisi Nilai kehidupan pasti akan terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Martabat Bangsa

24 September 2010   00:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat berita tayangan di Metro TV mengenai penduduk indonesia di perbatasan, selain terenyuh atas kemiskinan dan keniscayaan mendapat fasilitas kesejahteraan yang menimpa petani/ buruh tani saudara saudara kita disana (bukan perambah hutan/penyelundup), juga prihatin karena mereka terpaksa menggadaikan bahkan menjual identitas kebangsaannya agar mereka dapat mempertahankan kehidupan setiap harinya. Potret tersebut, tentunya juga mirip dengan apa yang dialami oleh saudara saudara kita yang (terpaksa) menjadi TKI sebagai buruh kecil/ PRT di negara orang lain.

Realita kehidupan tersebut rasanya sudah berlangsung dari sejak Rezim Orba, dan tampaknya pula belum ada perbaikan sampai saat ini.

Selain kita semua, siapa yang paling bertanggung jawab dalam (mulai) menbangun martabat bangsa?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun