Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Red lava ala Brutal Chef di Gunung

11 Mei 2020   22:21 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:38 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Red Lava dengan table manner khas beralas thermal blanket dan peralatan minimalis ultralight hiking

Selamat datang di dunia pendakian yang kaya ide survival ini. Setelah melihat postingan teman-teman Kompasianer tentang menu berbuka berbahan olahan buah lokal, ternyata bagus-bagus semua. Salut!

Untuk memberikan warna lain agar lebih meriah, akan saya berikan menu orang kuat yang diolah oleh brutal chef ala pendaki gunung. Jangan lihat tampilan fotonya, pasti jauh dari eyecatching, karena kami gunakan peralatan minimalis, ringan dan tentunya ini semua sesuai dengan kaidah manajemen logistik ultralight hiking (pendakian ringan dan efisien).

Tepat jelang berbuka, kisaran waktu 5 menit, brutal chef kami mampu mengolah buah lokal blewah (Cucumis melo L.) Bondowoso khas dengan ukurannya yang lebih kecil dari blewah biasanya untuk menjadi Red Lava. 

Waktu yang pendek tersebut sangat cocok dengan kondisi tubuh kami yang sudah terkuras. Istilah brutal chef karena kondisi sudah dipastikan remuk redam setelah melahap trek yang cukup berat dan jauh.

Brutal chef juga menunjuk pada pola kekasaran sajian bahan seperti tampilan serutan yang besar-besar karena faktor tenaga tadi yang sudah di ambang batas kelelahan yang tinggi. 

Tepat sekali waktu itu lagi musim, kami sempatkan untuk turun di pasar tradisional kecil di daerah Baderan, kaki Gunung Argopuro Jawa Timur. Sebagaimana pengetahuan Ilmu biologi hutan yang rata-rata dimiliki oleh para pendaki, pemilihan buah lokal blewah  Bondowoso sangat tepat sekali sebagai menu pembuka saat melakukan pendakian di Bulan Ramadan.

Menurut ilmu biologi hutan, blewah lokal Bondowoso merupakan keluarga Cucumis dengan ciri khas genus melilit, tanaman sulur-bantalan dalam keluarga besar Cucurbitaceae. Keluarga tumbuhan ini merupakan penghasil buah yang banyak digunakan sebagai minuman penyegar di Asia Tenggara.

Nah, tepat bukan pilihan kami? Apalagi ukuran blewah Bondowoso ini kecil, pas sekali untuk dimasukkan ke tas punggung kami. Dari sisi kandungan air juga sangat cocok untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat dehidrasi. 

Efek karbonasi Red Lava cukup efektif untuk menghalau kembung yang biasa menyerang pendaki karena baju-baju basah oleh keringat yang menempel terlalu lama di tubuh. 

Di samping itu blewah kaya kandungan mineral kalium, provitamin A, serat makanan, dan vitamin C. Kandungan gizi dalam buah ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan fungsi ginjal, limpa, menurunkan tekanan darah, dan untuk menyembuhkan sariawan.

Apa yang terkandung di dalam blewah sangat cocok untuk pemulihan stamina pendaki yang rata-rata terserang dehidrasi dan avitaminosis atau defisit vitamin tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun