Langkah-langkah yang saya lakukan:
Bongkar laptop dan akses heatsink.
Bersihkan pasta lama dengan isopropyl alcohol (IPA 70%) dan kapas khusus.
-
Oles pasta baru secukupnya di atas permukaan CPU dan GPU.
Pasang kembali heatsink dan rakit ulang.
Setelah selesai dan booting, hasilnya langsung terasa: suhu idle turun dari 55--60 derajat ke 40--45 derajat. Saat digunakan untuk editing video, suhu mentok di 75--80 derajat, jauh lebih rendah dari sebelumnya yang nyaris 100!
Tapi... Masalah Layar Ngedip Masih Ada!
Saya sempat senang karena suhu berhasil turun. Tapi sayangnya, masalah layar ngedip belum sepenuhnya hilang. Saya mulai curiga jangan-jangan ada masalah lain---entah itu di sistem pendinginan tambahan, power delivery, atau bahkan EMI (electromagnetic interference).
Akhirnya saya lanjut eksperimen. Saya coba ganti adaptor, update driver panel, bahkan tes dengan sistem operasi lain (booting live USB Linux)---dan tetap, layar kadang ngedip terutama saat suhu mulai tinggi.
Solusi Tambahan: Cooling Headset Stand dari Cooler Master (MH Series)
Nah, di sinilah saya mulai mempertimbangkan untuk nambah sistem pendingin eksternal. Teman saya menyarankan pakai Cooler Master MH Series, yang awalnya saya kira cuma headset stand biasa. Ternyata, beberapa seri dari Cooler Master MH ini sudah include active cooling fan dan punya fitur anti-EMI. Bahkan ada yang punya dudukan headset dengan airflow yang ditujukan untuk area sekitar laptop.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!