Di era digital saat ini, ancaman terhadap keamanan data tidak bisa dianggap enteng. Ketika perangkat hilang, dicuri, atau rusak, risiko bocornya data pribadi atau bisnis bisa menjadi bencana serius. Microsoft menjawab tantangan ini dengan menghadirkan fitur enkripsi bernama BitLocker, sebuah sistem pengaman bawaan di Windows yang secara otomatis melindungi isi drive Anda. Tapi di balik kekuatan BitLocker, ada tantangan besar---terutama saat data dalam drive terenkripsi mengalami kerusakan. Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu BitLocker?
BitLocker adalah fitur enkripsi drive penuh yang dikembangkan oleh Microsoft dan tersedia di versi Windows Pro dan Enterprise. Tujuannya sederhana namun krusial: mencegah akses tidak sah ke data Anda, bahkan jika perangkat dicuri dan hard disk atau SSD dipindahkan ke komputer lain.
Dengan BitLocker, seluruh isi drive diacak menggunakan algoritma enkripsi tingkat tinggi, membuatnya mustahil dibaca tanpa kunci yang sah. Di Windows 11 Pro, fitur ini bahkan diaktifkan secara otomatis sejak instalasi sistem dilakukan.
BitLocker di Windows 11 Pro: Aktif Tanpa Pilihan Nonaktif
Mulai dari Windows 11 Pro, BitLocker biasanya aktif secara default, terutama pada perangkat laptop yang dilengkapi chip TPM (Trusted Platform Module). Chip ini berfungsi sebagai "penjaga kunci" dan menyimpan kredensial enkripsi BitLocker.
Ketika Anda mencabut SSD dari laptop dan mencoba membacanya di perangkat lain, Anda akan mendapati isinya tak terbaca sama sekali. Itulah kekuatan BitLocker---data tetap terkunci meskipun drive berpindah tempat.
Cara Memeriksa Status Enkripsi BitLocker
Ingin tahu apakah drive Anda sudah terenkripsi dengan BitLocker? Coba langkah ini: