Mohon tunggu...
Komunikasi Nalanda
Komunikasi Nalanda Mohon Tunggu... Dosen - All Can Be A Star

Berkomitmen untuk mencerdaskan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Friend Zone (2019)

28 September 2021   15:15 Diperbarui: 28 September 2021   15:19 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

By: Jihan

Film Friend Zone memiliki genre comedy romance yang dirilis pada 14 Februari 2019 lalu. Film tersebut diproduksi oleh GDH dan disutradarai oleh Chayanop Boonprakob. Friend Zone adalah film Thailand terlaris kedua tahun 2019 (setelah Tutzy's and the Fake) dengan pendapatan 134 juta Baht atau setara dengan 56,76 miliar Rupiah.

Berikut ini saya akan mereviewnya dari 6 (enam) unsur, yakni:

1. IDE CERITA

Ide cerita dari film Friend zone ini cukup ringan. Produser ingin memperkenalkan arti cinta dan persahabatan, Dengan cara perkenalan melalui cerita romantis komedi, maka kesan membosankan dari cerita film ini teralihkan menjadi suasana lucu dan seru sepanjang durasi film.

2. PLOT

Alurnya menarik, alur cerita maju-mundur, Sebuah alur yang juga turut menggambarkan dinamika hubungan persahabatan yang terbangun antara Palm dan Gink, jalannya cerita juga tidak membingungkan penonton. Semua penjelasan pun sangat cermat dan teliti. Pengambilan gambar dan pencahayaannya bagus. Tingkah konyol dan diikuti dengan efek suara jenaka. Beragam adegan akan membuat terpingkal-pingkal, seperti saat Palm dan Gink yang dikejar-kejar monyet atau saat Gink yang meloncat dari bus tingkat ke papan iklan. Friend Zone berhasil mengaduk-aduk perasaan lewat kisah cinta yang nyata bagi beberapa orang. Canda dan komedi khas Thailand tidak pernah gagal membuat kita tertawa.

3. PENOKOHAN

Penampilan Naphat Siangsomboon sebagai Palm dan Pimchanok Luevisadpaibul sebagai Gink pun cukup mencuri perhatian. Chemistry mereka sangat klop dan berhasil tampil emosional. Penonton pria dan wanita pun masing-masing dimanjakan dengan paras tampan Naphat dan cantik Pimchanok. Sang sutradara tak membiarkan Palm menderita sendirian. Dalam film ada geng friend zone, alias ada 3 orang yang bernasib sama seperti dia. Di sana mereka saling mencurahkan perhatian dan tentunya mengundang tawa bagi penonton.

4. AUDIO

Suara dan transisi antar-adegan serasi dan sesuai dengan alur cerita. Musik dan percakapan tokohnya juga disesuaikan dengan cermat. Adapun musik sedih langsung mengenai dan menciptakan suasana sedih para penontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun