Mohon tunggu...
Komunikasi Metro
Komunikasi Metro Mohon Tunggu... -

Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana, Representasi Demokrasi di Indonesia yang Kebablasan

17 September 2010   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sebelum saya melanjutkan tulisan saya ini, mohon saudara admin untuk tidak menghapus tulisan ini, sebab sebagian atau bahkan sebagian besar orang itu alergi kritik sehingga gatal dan sesak nafas bila mendapatkan kritik.

Kompasiana adalah sebuah wadah yang sangat bagus untuk menulis suara hati, sebuah wahana bagus untuk meneruskan uneg-uneg yang terpendam dalam hati, mengekspresikan diri dan juga berbagi. Saya melihat beberapa tahun terakhir perkembangan kompasiana menjadi luar biasa dengan terus bertambahnya member dan penulis walaupun kuantitas tulisanya tidak berbanding lurus dengan kenaikan kualitas, bahkan dalam pandangan saya malah berbanding terbalik, dengan semakin banyaknya tulisan yang tidak bermutu, berbau SARA, dan cenderung profokatif.

Seperti halnya demokrasi di Indonesia yang tidak jelas arahnya, sehingga semakin banyak orang yang merasa mempunyai hak bersuara tanpa memperdulikan aturan hukum, atau bahkan berbicara dengan menggunakan perlindungan hukum dengan memutar balikkannya dengan mencari celah hukum tersebut. Begitu jga di Kompasiana, semua orang merasa mempunyai hak untuk menulis, sebagian orang menulis tanpa dilandasi data-data yang cukup dan sebagian hanya tulisan-tulisan yang berbau SARA dan profokatif. Tanpa ada system kontrol yang jelas. Sebuah wilayah berhukum tetapi tidak ada penegakan hukumnya, maka hukum hanya akan menjadi penghias tanpa pelaksanaan.

Untuk Admin dan pengelola kompasiana saya menyarankan beberapa hal untuk menyempurnakan wahana ini, antara lain :

1. Buatlah ruang pengaduan (abuse report form)

Form untuk mengadukan konten-konten, comment dan pesan yang tidk pantas, dimana nanti pengelola kompasiana bisa melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan bila bukti-bukti yang disertakan dalam form pengaduan adalah cukup. Tindakan bisa beruba IP banned, username Banned ataupun peringatan.

2. Sensor mendalam tentang tulisan SARA

Saya adalah pengelola website yang berupa forum, dan forum kecil saya mempunyai aturan yang sangat tegas dan tanpa toleransi bila berkaitan dengan SARA. karena saya melihat SARA adalah masalah rumit dan sangat sensitif, dan saya berusaha untuk mewujudkan kerukunan bersama antara ras dan agama sekecil apapun peran saya. Apakah Kompasiana siap melakukannya  atau hanya seperti umumnya bisnis saat ini yang terus-terusan mengejar setoran tanpa memperhatikan efek sampingnya.

3. Setting Auto publish/ manual publish comment

Sehingga penulis bisa mensensor comment dari pembaca sebelum di publish. Saya melihat banyak comment penuh kebencian, comment-comment berbau SARA pada tulisan orang lain. Benar memang penulis mempunyai hak untuk menghapus comment tersebut, tetapi bila penulis sibuk dan comment tersebut terlanjur di post dan dibaca orang lain, ini akan menyebabkan masalah. Comment adalah sebuah tulisan pendek yang pengaruhnya sama besar dengan tulisan berdiri sendiri dengan judul.

4. Setting Ignore User

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun