Mohon tunggu...
Kompasiana Stories
Kompasiana Stories Mohon Tunggu... Jurnalis - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana Stories

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana Stories digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel seputar referensi, tips, serta kolaborasi dengan mitra.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

7 Tahun Setia Melindungi

26 Februari 2020   17:24 Diperbarui: 26 Februari 2020   19:31 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan! Kamu tidak boleh pergi, itu terlalu berbahaya, Nak.

Tampak seorang ibu sedang memarahi puterinya. Mukanya memerah, amarahnya bergemuruh bahkan sesekali nafasnya tersengal-sengal. Perdebatan ini terjadi sedari pagi, sejak sang anak menyantap sarapan paginya sembari meminta izin.

"Tapi aku ingin ke sana, Bu. Kesempatan tidak datang dua kali, ku mohon," tampak sang anak yang berbicara dengan nada sedikit memaksa.

Sementara sang Ibu masih memiliki rasa cemas dan ketakutan yang kuat. Selama bertahun-tahun ia tak pernah mengizinkan anak perempuan semata wayangnya untuk berpergian jauh. Sampai akhirnya rasa itu luluh dan sang anak diizinkan untuk pergi.

Halo Papua, aku datang! Ya, anak perempuan itu telah sampai di negeri yang indah di ujung Timur Indonesia. Rasa senang dan bangga tak bisa ia ungkapkan lagi, hanya mata yang berkaca-kaca sambil sesekali mengagumi indahnya Papua. Ibarat baru menikmati manisnya traveling, ia tidak pernah membatasi diri untuk melakukan aktivitas apapun.

Seminggu sudah ia menjajaki tanah Papua, beragam acara ia ikuti dengan semangat dan puncaknya adalah ketika ia berhasil diving di Raja Ampat, Papua. Impiannya terwujud!

Namun, Perkenalannya dengan dunia bawah laut itu membuatnya terlena. Tanpa disadari ia tidak memikirkan kesehatannya. Hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sampai pada, oh ini rasanya ketika jarum infus menghujam aliran nadi. Dokter bilang, badannya mengalami kelelahan saat travelling. Selain itu asupan makanan juga tidak terkondisikan olehnya.

Yang terpikir olehnya saat itu adalah siapa yang akan membayar segala keperluan serta perawatan rumah sakit, terlebih sang Ibu berada jauh tidak didekatnya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mengabari sang Ibu.

"Ini yang ditakutkan, pergi jauh tanpa perlindungan. Tapi kamu tidak perlu khawatir nak, karena Ibu sudah mendaftarkanmu pada asuransi FWD Life", sang Ibu menenangkan.

Sang anak begitu terkejut dan merasa bersalah. Mengapa tak terpikir olehnya, dengan berani ia pergi jauh sendiri tanpa memikirkan perlindungan apa yang ia punya. Untung saja sang Ibu dengan sigap telah mendaftarkannya pada asuransi FWD Life yang begitu menyelamatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun