Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Trading Saham Lebih Aman dari Forex hingga F1 Makin Membosankan

17 November 2020   05:35 Diperbarui: 17 November 2020   06:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trading forex| Sumber: ANTARA/Eric Ireng

Apakah betul bahwa potensi keuntungan yang bisa diraih dari trading forex jauh lebih besar dan cepat dibandingkan trading saham?

Kompasianer Adica Wirawan menjelaskan, Trading forex bisa dikategorikan sebagai perdagangan yang "high risk, high gain". Makanya, trading ini lebih cocok dilakukan oleh orang-orang yang menyukai risiko dan mempunyai kemampuan yang baik dalam membaca arah pasar forex.

Kendati keuntungan bisa jauh lebih tinggi, sebaliknya harus siap-siap menanggung kerugian yang cukup besar. Jadi bagaimana dengan saham?

Selain itu, terdapat juga ulasan dari Kompasianer Efrem Siregar tentang Formula 1 yang menurutnya, sudah menjadi ajang olahraga yang sangat membosankan. Penonton tidak perlu berekspektasi banyak untuk melihat sengitnya overtaking antarpebalap untuk masuk dalam tiga besar.

Simak dalam 5 daftar konten terpopuler hari ini:

Trading Saham Lebih "Aman" daripada Trading Forex?

Analisis forex lebih kompleks daripada analisis saham/ sumber: https://www.inforexnews.com/
Analisis forex lebih kompleks daripada analisis saham/ sumber: https://www.inforexnews.com/
Walaupun disebut punya risiko yang tinggi, namun trading saham sebetulnya jauh lebih aman daripada trading forex. Ada beberapa alasan yang mendasari hal tersebut. Yang pertama, volatilitas di pasar saham cenderung terbatas karena adanya peraturan Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB).

Peraturan ini diberlakukan untuk meminimalkan aksi spekulasi yang terjadi di pasar saham. Tanpa adanya peraturan tadi, harga saham bisa "digoreng" sesuka hati oleh bandar, sehingga investor awam yang belum tahu apa-apa bisa terjebak dan dirugikan. (Baca selengkapnya)

Rekor Juara Dunia Lewis Hamilton dan Makin Membosankannya Balapan Formula 1

Kolase foto Lewis Hamilton juara dunia 2020 dan komentar netizen di YouTube. (Foto: Twitter/Mercedes AMGF1)
Kolase foto Lewis Hamilton juara dunia 2020 dan komentar netizen di YouTube. (Foto: Twitter/Mercedes AMGF1)
Dari 2014, Lewis mencatatkan namanya sebagai juara dunia enam kali berturut-turut, kecuali pada musim 2016 di mana gelar juara dunia jatuh kepada pebalap setimnya Nico Rosberg.

Maka, Formula 1 sudah menjadi ajang olahraga yang sangat membosankan. Penonton tidak perlu berekspektasi banyak untuk melihat sengitnya overtaking antarpebalap untuk masuk dalam tiga besar.

Musim ini, Lewis tidak memiliki pesaing yang menggigit. Ferrari sangat tidak diperhitungkan. Max Verstappen yang diunggulkan harus susah payah berjuang di tiap seri. (Baca selengkapnya)

Pelajaran dari Perang Nagorno Karabakh 2: Nasionalisme Saja Tidak Cukup

Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Minggu (27/9/2020), menunjukkan tentara Azerbaijan menembakkan mortir di wilayah perang dengan separatis Nagorny-Karabakh.| Sumber: Kementerian Pertahanan Azerbaijan via AP/Kompas/com
Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Minggu (27/9/2020), menunjukkan tentara Azerbaijan menembakkan mortir di wilayah perang dengan separatis Nagorny-Karabakh.| Sumber: Kementerian Pertahanan Azerbaijan via AP/Kompas/com
Sehari setelah tercapainya gencatan senjata suasana pesta merebak di berbagai pelosok di kota Baku, ibu kota Azerbaijan, merayakan kemenangan dan berkahirnya perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun