Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan Indonesia akan Tanpa Tujuan jika Kekerasan Terus Ada

20 September 2020   04:10 Diperbarui: 20 September 2020   06:17 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kekerasan yang dialami oleh anak dari orangtua. (sumber: KOMPAS)

Apalagi beberapa waktu lalu beredar video ospek daring di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Lucunya, terlihat beberapa mahasiswa senior memarahi mahasiswa baru karena tak mengenakan ikat pinggang.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kompasianer Irmina Gultom justru ingat bagaimana ia dulu pernah mengikuti Ospek maupun Diklat yang sama kerasnya.

"Ada banyak dalih yang dijadikan para senior untuk membenarkan tindakan mereka ketika mengomeli dan membentak-bentak mahasiswa baru," tulisnya.

Kekerasan tersebut, lanjutnya, untuk melatih kekuatan mental karena bisa jadi nanti akan menghadapi dosen yang luar biasa galak atau kerasnya kehidupan nyata setelah lulus kuliah. (Baca selengkapnya)

3. PSBB Jakarta, Alarm Pengingat bagi Masyarakat di Daerah

Sudah tidak ada lagi PSBB Transisi di Jakarta, akan tetapi kini melakukan PSBB Total dengan adanya 17 aturan baru yang berlaku.

Namun, yang menarik perhatian Kompasianer Hadi Santoso yakni, apapun perdebatan dan latar belakang yang memicunya ia menyoroti pengaruh PSBB Jakarta bagi masyarakat yang tinggal di daerah --di luar Jakarta.

PSBB di Jakarta, tulisnya, seperti menjadi alarm pengingat bagi banyak orang untuk kembali patuh pada protokol kesehatan.

"Alarm pengingat itulah yang kemarin kembali berdering. PSBB Jakarta seolah menjadi momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat yang mulai lupa perihal pentingnya protokol kesehatan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Gaji Tidak Bisa Membeli Loyalitas Karyawan

Ada banyak cara yang biasa perusahaan lakukan untuk memertahankan karyawan terbaiknya, satu di antaranya: menaikan gaji.

Tentu tidak serta merta begitu saja, akan tetapi menurut Kompasianer Yupiter Gulo bisa karena susahnya mencari calon karyawan baru untuk menggantikan posisinye tersebut.

"Situasi ini semakin rumit ketika dinamika perubahan dan perkembangan semakin kencang sehingga tidak mudah menduga apa yang akan terjadi ke depan, terutama untuk jangka panjang," tulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun