Bung Hatta adalah seorang pahlawan bangsa, ia juga seorang pemikir, dan penulis aktif selama hidupnya. Dengan dedikasinya tersebut, ia menolak untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Setidaknya ada dua alasan yang mengiringi keputusan ini.
Selain ulasan soal Bung Hatta, Artikel pilihan Kompasiana hari ini akan mengangkat soal pasir yang pada tahun-tahun mendatang bisa memiliki harga melebihi emas mengingat ketergantungan manusia akan kegunaannya. Setelah itu, ada rahasia yang mengiringi keberhasilan negara Israel dalam "menginvasi" dunia.
Dua artikel terakhir akan membahas soal rentetan hasil buruk yang didapat Manchester United dan pentingnya pandan wangi bagi masyarakat Hindu di Bali. Berikut, 5 artikel pilihan Kompasiana.
1. Mengapa Bung Hatta Tidak Mau Dimakamkan di Kalibata?
Namun ia menolak pilihan tersebut dan memilih dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir. Putri mendiang Bung Hatta, Meutia Hatta, mengatakan bahwa Bung Hatta mengangap dirinya sebagai rakyat biasa serta menganggap ada seseorang yang tak pantas dimakamkan di pusara para pahlawan tersebut.
Dari pernyataan terakhir tersebut, Bung Hatta seakan memberi pesan pada kita bahwa tak semua orang dapat dimakamkan di TMP Kalibata sekaligus diberi penghormatan tiap tahunnya ketika Indonesia merayakan hari kemerdekaannya. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
2. Emas Masa Depan Itu Bernama Pasir
Makin banyak pasir yang ditambang mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Lanskap di satu wilayah akan berubah seiring waktu hingga merusak kualitas ekosistem. Kerusakan tersebut berdampak pula pada pupulasi flora dan fauna di wilayah penambangan pasir.