Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bonus Demografi 2030, Momentum Kebangkitan Indonesia Melalui Generasi Muda

5 Desember 2017   12:07 Diperbarui: 5 Desember 2017   12:11 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara yang terdiri dari praktisi dan profesor di acara seminar Indonesian Economy: Getting Ready for Demographic Bonus (4 Desember 2017) | Foto: Kompasiana

Pada 2030 mendatang Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi, di mana populasi usia produktif (umur 15-64 tahun) lebih banyak daripada usia nonproduktif (anak-anak usia 14 tahun ke bawah dan orang tua berusia 65 ke atas). Mereka yang masuk dalam usia produktif diharapkan menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia. Alih-alih menjadi keuntungan Indonesia, bonus demografi akan menjadi bencana bila SDM yang dimiliki tidak siap dalam persaingan global.

Supaya mampu bersaing pemerintah Indonesia perlu berperan serta untuk mengembangkan SDM yang dimiliki. Misalnya dengan memberikan pendidikan yang layak bagi generasi muda yang akan mendominasi tahun 2030. 

Fasilitas pendidikan bagi generasi muda akan menjadi dasar mereka untuk bersaing di dunia kerja. Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, bahwa generasi muda perlu dipersiapkan dengan baik sebagai bentuk investasi Indonesia dalam menghadapi bonus demografi.

"Saya melihat Indonesia memiliki opportunity yang sangat besar dengan generasi muda yang sangat banyak. Tentu saja bila pemerintah  mampu untuk mengantisipasi kebutuhan dari generasi muda ini sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu Indonesia akan terus menerus berfokus bagaimana investing in human capital. Itu adalah core issue yang akan terus menerus kta hadapi. Sehingga potensi besar Republik Indonesia bisa terealisir," ungkapnya saat menjadi pembicara kunci di acara Seminar "Indonesian Economy: Getting Ready for Demographic Bonus" yang diselenggarakan IndonesiaX di gedung World Trade Center I, Jakarta (4/12/2017).

Adapun langkah nyata yang menurutnya perlu diperbaiki pemerintah untuk meningkatkan ekonomi Indonesia melalui generasi muda adalah mempermudah perijinan bisnis. Sebab menurutnya, kreatifitas anak muda dalam bidang usaha terganggu dengan proses perijinan yang lama dan banyak syarat. Ia ingin proses perijinan harus dipermudah supaya anak muda memiliki ruang untuk menjalankan kreatifitasnya.

"Generasi muda, adalah yang tadi disebut kreatif, connected, dan confident. Mereka punya ide banyak, maka agar inovasi, kreativitas, dan confident mereka tidak rusak, pemerintah harus mampu meng-create environment untuk men-translate ide dan kreativitas menjadi action itu tidak dibuat frustasi oleh policy dan kebijakan-kebijakan yang menyusahkan," terangnya.

Meskipun Indonesia akan mendapat untung dari bonus demografi masih berupa prediksi, tak ada salahnya masyarakat dan pemerintah menghadapinya dengan optimis. Segala hal yang dipersiapkan selama beberapa tahun kedepan, terutama dalam pemerataan pendidikan, tak ada ruginya bagi Indonesa. Justru Indonesia makin produktif dan menciptakan peluang-peluang baru dari generasi muda. Hingga akhirnya, momentum kebangkitan ekonomi Indonesia di tahun 2030 dapat terwujud dengan sendirinya.

(LBT)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun