Kompasianer, apakah kamu termasuk orang yang menggunakan jasa vendor untuk pernikahan? Mungkin vendor foto, dekorasi, catering, sound, make up, ataupun wedding organizer (WO).
Belakangan ini sempat ramai di media sosial seorang pria yang menuntut pertanggungjawaban vendor foto lantaran terjadi kerusakan file dokumentasi. Duh jangan sampai mesti ngulang akad gara-gara dokumentasinya lenyap ya, Kompasianer.
Nah, mumpung isunya sedang hangat, kira-kira apa sih pertimbangan Kompasianer saat memilih vendor pernikahan? Adakah konflik, pengalaman tak mengenakkan, atau penyesalan telah memilih vendor yang keliru? Berapa kerugiannya?
Faktor apa yang kamu apresiasi dari vendor pernikahan? Kedisiplinan kerjanya, kualitas produknya, keramahan layanannya, atau tarifnya yang bersahabat?
Kompasianer, bagikan pertimbangan dan prioritasmu saat memilih vendor pernikahan yuk! Apa saja brief yang perlu disampaikan kepada vendor? Pengalaman berharga apa yang ingin kamu sampaikan kepada para calon mempelai di luar sana yang kini tengah berburu vendor
Dan apakah kamu punya pengalaman tak mengenakan yang pernah dirasakan saat menggunakan jasa vendor pernikahan?
Yuk, langsung saja bagikan tips dan pengalaman kamu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Vendor Pernikahan pada tiap konten yang kamu buat.
Siapa tahu bermanfaat buat yang masih jomblo, hihi