Belakangan ini topik buzzer politik kembali menjadi perbincangan di media sosial. Dipicu cuitan tokoh ekonomi Indonesia, Kwik Kian Gie soal pengalamannya "diserang buzzer" ketika menyampaikan pendapat berbeda untuk pemerintah.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo justru meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan. Pernyataan itu kemudian diperkuat jubir presiden Fadjroel Rachman sekaligus mengklarifikasi bahwa pemerintah tak punya buzzer.
Terlepas dari buzzer yang pro maupun kontra pemerintah, keberadaan mereka di media sosial memang kerap dianggap meresahkan oleh masyarakat karena tak jarang menggiring opini yang memunculkan pertikaian.
Pertanyaannya, apakah pola itu memang jadi salah satu bagian dari strategi komunikasi mereka? Bisa enggak sih para "pendengung" ini ditertibkan?
Bersama host Riko Anggara dan Edika Ipelona, program Kata Netizen KompasTV pekan ini akan membahas seluk-beluk buzzer politik mulai dari tuduhan pasukan buzzer pemerintah hingga bagaimana Kompasiana sebagai platform blog menyikapi konten-konten dari buzzer.
Akan hadir narasumber Fadjroel Rachman (Juru Bicara Presiden), Mardani Ali Sera (Ketua DPP PKS), Zulfikar Akbar (Editor cyberthreat.id/Kompasianer) dan Widha Karina (Kompasiana Content Superintendent).
Saksikan Kata Netizen episode "Lagi-lagi Buzzer" pada Kamis, 18 Februari 2021, pukul 22.00 WIB di KompasTV.
(Tertarik untuk menjadi narasumber di episode-episode selanjutnya? Cari tahu caranya di sini)