Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Liburan Naik Kereta, Apakah Stasiun yang Anda Lewati Bersejarah?

19 Maret 2017   18:15 Diperbarui: 19 Maret 2017   18:18 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpang menunggu dan meninggalkan gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Kota atau Beos di Jakarta Barat, Sabtu (8/3). Stasiun Beos merupakan salah satu tonggak sejarah pemekaran Kota Batavia awal abad ke-20 Masehi mahakarya arsitek kenamaan Frans Johan Louwrens (FJL) Ghijsels yang dibangun tahun 1914. Kompas/Agus Susanto (AGS)

Penumpang menunggu dan meninggalkan gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Kota atau Beos di Jakarta Barat, Sabtu (8/3). Stasiun Beos merupakan salah satu tonggak sejarah pemekaran Kota Batavia awal abad ke-20 Masehi mahakarya arsitek kenamaan Frans Johan Louwrens (FJL) Ghijsels yang dibangun tahun 1914. Kompas/Agus Susanto (AGS)
 JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak stasiun kereta di Indonesia yang telah berdiri sejak lama. Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan yang kian meningkat, renovasi stasiun akhirnya dilakukan. Untuk mengenali sebuah stasiun sebagai stasiun bersejarah, meski telah direnovasi, sebenarnya ada cara yang cukup mudah. "Bisa dibedakan dari bangunan dan jalurnya. Karena setelah merdeka sebenarnya Indonesia tak banyak membangun stasiun kereta api," kata Kartum Setiawan, pendiri Komunitas Jelajah Budaya saat ditemui di acara "Jelajah Kota Toea: Senja di Gudang Rempah Rempah", Sabtu (18/3/2017).  Ciri bangunan stasiun bersejarah menurut Kartum dapat dilihat dari arsitektur bangunan bergayaart deco atau klasik. Lengkap dengan pilar-pilar penyangga stasiun, keramik, hiasan kaca patri, dan jendela stasiun yang berukuran besar.  BACA: Ingin Naik Kereta di Museum Ambarawa? Begini Caranya Jalur stasiun di Indonesia juga menurut Kartum masih sama dengan yang dulu. Sehingga hanya ada beberapa stasiun baru yang dibangun pasca kemerdekaan. Contohnya stasiun Kuala Namu di Sumatera Utara dan Stasiun Citayam di Bogor (Jawa Barat). Selain itu, stasiun dengan embel nama 'baru' seperi Depok Baru, Pasar Minggu Baru terhitung sebagai stasiun tambahan untuk memenuhi jumlah pengguna kereta yang semakin banyak.  "Dulu di Jakarta hanya ada 15 stasiun. Sekarang ada sekitar 26 atau 27 stasiun. Kalau stasiun di luar Jakarta biasanya memang sudah tua," kata Kartum. Di Jakarta, stasiun yang berusia tua adalah Stasiun Jakarta Kota (Beos),  Stasiun Tanjung Priok. Stasiun Pasar Senen, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Jatinegara. Stasiun Bgor juga termasuk sebagai stasiun bersejarah.  BACA: Berburu Diskon Tiket Kereta Api? Ini Caranya... Kartum mengatakan, dulu ada 21 perusahaan stasiun kereta api yang beroperasi di Indonesia. Kereta api juga bukanlah moda transportasi untuk manusia, melainkan alat untuk mengantar rempah dan komoditas. "Seperti kopi, gula, dan teh dulu diantar dari daerah Solo, Salatiga, dan Semarang ke Jakarta lewat Stasiun Bogor sampai ke Stasiun Pasar Ikan. Sunda Kelapa tutup, dibuatlah Stasiun Tanjung Priok," ungkap Kartum.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun