Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseharian Pengeroyok Hermansyah di Mata Tetangganya...

12 Juli 2017   15:15 Diperbarui: 12 Juli 2017   15:17 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah tinggal Edwin Hitipeuw di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Edwin adalah salah satu pengeroyok Hermansyah di Km 6 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017) dini hari.

Rumah tinggal Edwin Hitipeuw di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Edwin adalah salah satu pengeroyok Hermansyah di Km 6 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017) dini hari.
JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang pengeroyok Hermansyah diketahui bermama Edwin Hitipeuw (37). Dia adalah pengemudi mobil yang menyerempet mobil Hermansyah hingga terjadi cekcok dan pengeroyokan terhadap Hermansyah di Km 6 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017) dini hari.

Edwin diketahui tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Rumah kontrakan yang ditempatinya adalah milik seorang warga setempat, Agin (49).

Ditemui pada Rabu (12/7/2017) siang, Agin menyebut Edwin sudah 10 tahun tinggal di rumah yang dikontrakkannya itu. Edwin tinggal bersama istri, dua anak, dan mertuanya.

"Tinggal di sini dari awal nikah. Jadi pas pengantin baru sudah mulai tinggal di sini," kata Agin.

(baca: Polisi Sebut Pengeroyok Hermansyah Buang Pisau di Cibubur)

Agin mengaku tidak mengetahui apa pekerjaan Edwin. Sebab, Agin melihat Edwin tidak punya jadwal berangkat dan pulang kerja yang tetap. Meski demikian, Agin menyebut Edwin termasuk orang yang ramah.

"Dia kalau ketemu warga walaupun orang enggak negur dia negur duluan. Supel orangnya," ujar Agin.

Tidak hanya itu, Agin juga menyebut Edwin rutin membayar uang kontrakan Rp 700.000 per bulan. Hal yang sama juga berlaku terhadap iuran bulanan warga.

"Kalau dia telat bayar, dia pasti bilang bos telat nih bos. (Saya bilang) ya udah enggak apa-apa," kata Agin.

Ketua RT setempat, Muhammad Syarif, juga melontarkan hal yang sama. Selama menetap di permukiman tempat tinggalnya, Syarif menyebut Edwin tidak pernah berbuat onar.

"Dia baik-baik aja di sini. Ronda ikut. Keluarganya sopan. Pungutan apa aja enggak ada masalah," kata Syarif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun