Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fuad, Pemuda Tuna Netra Ini Hafal Al Quran dan Jadi Guru Musik

2 Juni 2017   13:15 Diperbarui: 2 Juni 2017   19:44 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Fuad Gufron (27), penyandang tuna netra, guru di SLB Maarif Muntilan, Kabupaten Magelang.

Muhammad Fuad Gufron (27), penyandang tuna netra, guru di SLB Maarif Muntilan, Kabupaten Magelang.MAGELANG, KOMPAS.com - "Tidak perlu menyesali apapun pada diri kita, karena semua diciptakan Allah dengan sempurna."

Demikian pesan Muhammad Fuad Gufron (27), yang sejatinya menjadi pengingat dirinya sendiri untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan. 

Fuad tidak pernah menyesal dengan keadaannya yang tidak bisa melihat sejak lahir. Hal itu justru menjadi motivasi baginya untuk berprestasi.

Fuad adalah seorang guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Ma'arif, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tiap hari, pemuda ini mengabdikan diri mendidik anak-anak tuna netra di sekolah tersebut. Dia mengajar mata pelajaran agama Islam, Pendidikan Seni dan Budaya.

"Kalau Ramadhan kami belajar dari jam 7.30 WIB sampai 12.00 WIB. Saya mengajar di kelas tuna netra, mengajar tentang agama Islam, kesenian dan budaya," ujar Fuad, kepada Kompas.com saat bertandang di sekolahnya belum lama ini.

(Baca juga: Nanang Qosim, Pemuda Tuna Netra yang Ciptakan 18 Nada Azan)

 

Fuad dikenal sebagai pemuda berprestasi. Sejak usia sekolah dasar, dia sudah pandai menulis, membaca, hingga menghafal Al Quran. Prestasi ini tentu hal biasa bagi anak dengan kondisi normal. Namun istimewa bagi Fuad yang penyandang tuna netra.

"Saya belajar membaca Al Quran dengan huruf braile sejak sekolah di SLB Yaketunis Yogyakarta. Sekolah ini memang khusus untuk penyandang tuna netra," ungkapnya.

Tidak lama setelah lulus dari Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 lalu, Fuad berkesempatan umrah gratis dibiayai oleh sebuah perusahaan provider. Kesempatan ini tidak lain berkat kemampuannya menghafal Al Quran ketika itu.

"Jadi dulu ada provider yang memberikan CSR berupa umrah gratis bagi tuna netra yang hafal Al Quran. Saya diajak kakak kelas untuk seleksi dan akhirnya diterima," kisah Fuad yang saat itu sudah bekerja sebagai pengajar di Pondok Pesantren Nurul Azmi, Gejayan, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun