Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Angkat Pertanyakan Ashanty Tiba-tiba Hentikan Biaya Sekolahnya

10 Februari 2021   02:30 Diperbarui: 10 Februari 2021   02:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ashanty saat berbincang dengan Titi Kamal

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual cilok yang beberapa waktu lalu viral di media sosial, Muhammad Saputra, mempertanyakan alasan Ashanty memberhentikan biaya sekolahnya usai liburan semester ganjil.

Hal itu diungkapkan Saputra atau Putra lewat Abdul Hamim Jauzie selaku pengacara dari LBH Keadilan.

Diketahui, Putra sudah dianggap seperti keluarga dan dijadikan anak angkat Ashanty dan Anang.

Baca juga: Ashanty Terharu Dijenguk Putra, Bocah Yatim Piatu Penjual Cilok

“Putra dianggap sebagai anak angkat dalam tanda petik karena tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Sabtu (6/2/2021).

Abdul meminta pertanggungjawaban Ashanty yang berjanji akan membiayai pendidikan Putra di Pesantren Al Basyir, Bogor.


Padahal dalam kanal YouTube The Hermansyah, Ashanty menggembar-gemborkan untuk menyekolahkan Putra di pesantren tersebut.

Baca juga: Ashanty Singgung soal Omelannya Dulu, Millen Cyrus: Enggak Mau Lagi, Takut

"Setelah libur semester, semua santri pulang. Setelah beberapa minggu libur kita sudah antar lagi ke sana, tapi ditolak pesantren katanya Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty," ujar Abdul.

Meski tak mempermasalahkan soal biaya pendidikan Putra, Abdul hanya heran apa alasannya uang pangkal yang sudah dibayarkan ke pesantren malah dialihkan ke siswa lain.

"Kami hanya mempertanyakan saja. Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri. Kalau mau melanjutkan dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal. Ini jadi tanda tanya, kok bisa uang pangkal yang sudah dibayarkan untuk Putra dialihkan ke orang lain?" ucap Abdul.

Baca juga: Ashanty Sebut Millen Cyrus Banyak Berubah Usai Keluar dari Rehabilitasi Narkoba

Dengan adanya kejadian tersebut, Abdul menganggap Ashanty tak serius ingin membiayai Putra.

Bahkan dia menuding Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik views konten YouTube-nya.

“Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.

Menurut Abdul, tindakan Ashanty yang menggantung biaya pendidikan Putra membuat sekolahnya terganggu.

Baca juga: Soal Rencana Nikah Atta dan Aurel, Ashanty: Enggak Mungkin Kita yang Ngelamar Dong

Pasalnya, dia awalnya berstatus di SD Juramangu, lalu dipindah ke Pesantren Al Basyir tanpa kejelasan status.

Oleh karena itu, ia meminta Ashanty memberikan penjelasan apa yang menyebabkan dia menghentikan membiayai sekolah Putra.

“Kemudian ini diputus tanpa ada surat pindah. Tidak masalah Putra diberhentikan. Ini statusnya apa? Ini tidak hanya mengganggu psikologi Putra tapi juga mengancam pendidikan Putra ke depan,” kata Abdul.

“Kami tentu bisa membiayai Putra di sana, tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban, kenapa?" tuturnya.

Update:

Ashanty akhirnya menjawab tudingan tersebut.

Ashanty mengaku kaget karena menurutnya Putra sendiri yang meminta keluar dari pesantren tersebut.

Ashanty mengaku tak ingin mengungkap ke publik mengenai masalah sekolah Putra.

Baca juga: Ashanty Klarifikasi Tudingan Menelantarkan Sekolah Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun