Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

INACA: 11 Maskapai Nasional Sudah "Megap-Megap"

16 Januari 2019   10:32 Diperbarui: 16 Januari 2019   10:37 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sejumlah maskapai nasional terparkir di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan Kalimantan Timur

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Ari Askhara meminta pemerintah memproteksi maskapai nasional dari serbuan maskapai asing.

Menurut pria yang juga menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia ini, jika tak diproteksi akan mengancam masa depan penerbangan Indonesia.

"Pemerintah harus memproteksi maskapai nasional. Jangan terlalu gampang memberikan slot kepada maskapai asing untuk airport kita dan juga ke hub kita," ujar Ari di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Selain itu, Ari sebagai Ketua asosiasi maskapai nasional juga meminta pemerintah tidak menambah 'pemain' di dunia penerbangan Indonesia. Sebab, hal tersebut akan makin mempersulit kondisi maskapai nasional.

"Dan juga jangan menambah pemain di maskapai nasional, karena ini sudah 11 maskapai nasional sudah megap-megap semua, jangan ditambah lagi," kata Ari.

Selain kepada pemerintah, Ari juga meminta kepada stakeholder terkait untuk membantu maskapai domestik bertahan hidup. Salah satu caranya dengan menurunkan biaya kebandarudaraan dan bahan bakar.

"Kami hanya meminta, kalau meminta enggak harus memaksa. Kalau yang AP I dan II serta Airnav kita meminta (penurunan biaya kebandarudaraan) sekitar 30 persen, kalau Pertamina kita minta (harga avtur turun) 10 persen," ucap dia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun