Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hoaks hingga Lingkup Kekuasaan, dari Era Soekarno hingga SBY

4 Oktober 2018   13:44 Diperbarui: 4 Oktober 2018   14:13 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PRASASTI Batutulis terletak di tepi Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Bogor. Tidak jauh dari Istana Batutulis. Selain prasasti, di tempat itu juga terdapat menhir, batu tapak kaki, dan arca yang dianggap sebagai arca Purwakalih. Semua itu sudah dengan sendirinya merupakan ?harta karun? yang tidak ternilai harganya bagi sejarah Indonesia umumnya dan sejarah kerajaan Sunda atau Pajajaran khususnya. Skandal Batutulis muncul akibat Menteri Agama Said Agil Husin Munawar menyuruh menggalinya mengingat ia mempunyai wangsit bahwa disana terdapat harta karun Kerajaan Pajajaran. Ini menimbulkan reaksi keras masyarakat Sunda terutama.

PRASASTI Batutulis terletak di tepi Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Bogor. Tidak jauh dari Istana Batutulis. Selain prasasti, di tempat itu juga terdapat menhir, batu tapak kaki, dan arca yang dianggap sebagai arca Purwakalih. Semua itu sudah dengan sendirinya merupakan ?harta karun? yang tidak ternilai harganya bagi sejarah Indonesia umumnya dan sejarah kerajaan Sunda atau Pajajaran khususnya. Skandal Batutulis muncul akibat Menteri Agama Said Agil Husin Munawar menyuruh menggalinya mengingat ia mempunyai wangsit bahwa disana terdapat harta karun Kerajaan Pajajaran. Ini menimbulkan reaksi keras masyarakat Sunda terutama.KOMPAS.com - Bicara mengenai hoaks seakan tak ada habisnya. Kabar bohong ini dapat memanipulasi kabar/cerita yang bisa menipu kelompok atau masyarakat.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati menerima kabar sebelum diberikan kepada orang lain.

Sepanjang Republik Indonesia diproklamasikan, tak hanya masyarakat, bahkan Presiden RI juga pernah menerima berita hoaks. Pemberitaan hoaks kepada Presiden ini jelas untuk kepentingan dan motif tertentu.

Berikut adalah berita hoaks di Indonesia dari Presiden Soekarno sampai SBY :

1. Raja Idrus dan Ratu Markonah (Era Soekarno)

Berita ini muncul di era pemerintahan Presiden Soekarno. Mereka berdua mengaku merupakan pemimpin Suku Anak Dalam yang mempunyai kekuatan yang mumpuni.

Cerita berawal setelah Indonesia merdeka, saat konflik mengenai Papua Barat belum selesai. Pihak Belanda masih menginginkan untuk menguasai wilayah tersebut.

Presiden Soekarno kemudian dibohongi Ratu Markonah dan Raja Idrus yang mengaku mengaku mau menyumbang harta benda untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.

Saat itu, Raja Idrus dan Ratu Markonah tentunya mendapat liputan media massa besar-besaran.

Soekarno sempat menerima mereka di Istana Kepresidenan dan disambut dengan berbagai pelayanan yang luar biasa.

Namun, ternyata mereka berdua ketahuan berbohong. Keduanya diketahui sering melakukan aksi pemerasan dan penipuan.

Harian Kompas edisi Agustus 1968 memberitakan, "Raja" Idrus ditangkap warga di Kotabumi, Lampung Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun