Kekhawatirannya pun makin jadi saat bus mulai melaju secara tak wajar.
Tisna yang berprofesi sebagai sales suku cadang motor di perusahaan diler itu merasa, sopir bus memaksa memasukkan gigi mobil ke posisi rendah ketika bus melaju kencang.
"Waktu itu saya paksa untuk tidur, supaya nggak kepikiran. Biar tenang. Saya ngerasa ada yang nggak beres," kata Tisna.
"Saya ngerasa bus seperti masuk gigi rendah, kan kerasa tuh ya, terus tiba-tiba melayang dua kali, dar, dar gitu," tambahnya.
Tisna pun terbangun dari setengah tidurnya. Dia melihat seluruh penumpang panik. Seketika, ia merasa tubuhnya melayang beberapa detik.
Tisna yang duduk di bangku paling belakang ikut terpental ke depan bersama seluruh penumpang. Ia kemudian tak sadarkan diri.
Tak lama, ia pun tersadar dari pingsannya. Dia melihat di sekelilingnya sudah banyak mayat. Kondisi di dalam bus hancur.
Dengan tertatih-tatih, Tisna mencoba mencari celah untuk keluar dari dalam bus sambil meminta pertolongan.
Baca juga: Sopir Bus yang Terjun ke Jurang di Sukabumi Sempat Diingatkan Jangan Ngebut
Beruntung, tubuh Tisna dapat dievakuasi keluar bus berkat bantuan warga.
"Saya sadar, sudah di truk dibawa sama warga ke rumah sakit. Suasana saat itu, banyak teman saya sudah tegeletak dan darah di mana-mana," kenangnya.