Nah, bagaimana jika Anda sudah terlanjur difteri?
Satu-satunya jalan yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi antitoksin dan antibiotik untuk menyingkirkan infeksi. Antitoksin akan menjaga tubuh dari bahaya lebih lanjut yang disebarkan racun, sedangkan antibiotik akan membunuh bakteri dalam 14 hari.
Baca Juga: Penyakit Asam Lambung Makin Umum, Apa Sebabnya?
Tanpa pengobatan, difteri dapat menjadi masalah serius yang menyebabkan kematian.
Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS, meski seseorang dengan difteri telah mendapatkan pengobatan, dia masih berpeluang meninggal. Rasionya yakni satu dari 10 orang untuk dewasa dan satu dari lima untuk anak balita.
Sementara itu, yang tidak mendapat mengobatan, peluang meninggalnya satu dari dua pasien.
Mengapa difteri masih menjadi wabah di beberapa negara?
Salah satu alasan dan faktor utama infeksi dapat muncul kembali adalah karena vaksinasi yang dilakukan saat masih bayi atau balita di bawah 80 persen. Penolakan vaksin masih ada.
Banyaknya orangtua yang tidak mengindahkan vaksin, atau menyepelekan pentingnya vaksin lengkap untuk bayi, dapat meningkatkan penyakit-penyakit menular ini muncul dan menyerang.
Selain vaksin, faktor kekurangan gizi dan buruknya perawatan medis juga dapat memicu munculnya penyakit ini.
Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin jika penyakit yang telah hilang ini sewaktu-waktu dapat muncul kembali.