Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tentang GGA yang (Mungkin) Belum Kita Pahami

28 Oktober 2022   05:06 Diperbarui: 28 Oktober 2022   05:29 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi GGA (sumber: suarasurabaya.net)

Barusan saja kami diliputi kabar duka. Seorang anak dari karyawan meninggal dunia. Sebutkanlah namanya Andika, usianya baru 6,5 tahun. Yang lebih menakutkan lagi adalah vonis dokter. Andika mengidap Gagal Ginjal Akut (GGA).

Saya terperangah. Sebabnya baru dua minggu lalu diriku melihat Andika hadir di toko. Ia lincah dan tidak menunjukkan gejala kesehatan yang merisaukan. Kekhwatiran yang sama juga melanda seluruh pegawai toko, khususnya yang memiliki anak balita.

Anni (nama samaran) malah menangis tersedu-sedu. Anaknya sedang demam di rumah. Sementara ia tidak tahu mau berbuat apa. Ke dokter enggan dan obat pun masih samar.

GGA memang mengerikan. Merengut nyawa dengan begitu cepatnya. Marak pemberitaan tidak jelas. Apalagi kini kejadiannya di depan mata. Iya, kisah si Andika kami ikuti sejak pertama kali ia masuk ke rumah sakit. Dan itu baru saja empat hari yang lalu.

Awalnya Andika terindikasi DBD. Pada hari pertama di rumah sakit trombositnya turun drastis. Hari kedua kondisinya sudah membaik, tapi kadar Hemogoblin (Hb darah) turun signifikan. Dari 10 menjadi 6.

Dokter lalu mengidentifikasi adanya pendarahan. Sehari sebelumnya gusi dan bibirnya memang bedarah. Tapi, kondisi si anak masih baik, kecuali sakit perut yang mendera.

Hari ketiga, situasi bertambah runyam. Andika terus berteriak-teriak kesakitan, mengeluhkan rasa sakit di perutnya yang tak tertahankan. Lalu, dokter pun memberi rujukan ke rumah sakit yang lebih besar, milik pemerintah.

Penyebabnya karena lambung si Andika berdarah. Dan sehari sesudahnya berita mengejutkan pun kami dengar. Andika menghembuskan napas terakhirnya. Penyebabnya GGA.

Untuk meredakan kerisauan pegawai, saya pun menelpon seorang dokter kenalan. Hasil percakapannya benar-benar menyadarkanku. Apa yang saya ketahui selama ini ternyata belum sepenuhnya benar.

Memang dua hari yang lalu, saya sudah menelpon si dokter. Menanyakan kondisi si Andika yang masuk rumah sakit gegara DBD dan Hbnya turun drastis. Si dokter menyarankan untuk tetap memantau perkembangan anak sesuai petunjuk dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun