Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Daeng Rewa yang Takut Miskin, Daeng Malla yang Pura-pura Miskin

21 Februari 2021   07:36 Diperbarui: 22 Februari 2021   16:37 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Daeng Rewa dan Daeng Malla (sumber: shopback.co.id / kompasiana.com)

Meskipun kini pendapatannya jauh berkurang, ia masih bisa hidup dari tabungan. Hasil komisi dari sebuah rumah miliaran yang ia jual kepada Haji Baba, orang paling kaya di lingkungannya.

Melihat ayahnya semakin ragu akan standar kemiskinan pada dirinya, Adam lantas mengeluarkan sebuah data yang ia unduh dari ponsel genggamnya.

"Begini saja mo, yah." Adam menjelaskan dengan sabar.

"Kementerian Sosial membuat standar kemiskinan. Ukuran ini biasanya digunakan sebagai daftar bagi calon penerima bansos. Coba mi baca-baca saja dulu."

Adam menyodorkan ponsel genggamnya. Judulnya adalah 14 kriteria kemiskinan menurut Kemensos RI. Daeng Rewa mulai membaca dengan seksama;

  1. Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal Kurang dari 8 M2 per Orang.
  2. Jenis Lantai Tempat Tinggal Terbuat dari Tanah/Bambu/Kayu Murahan.
  3. Jenis Dinding Tempat Tinggal dari Bambu/Rumbia/Kayu Berkualitas Rendah/Tembok Tanpa Diplester.
  4. Tidak Memiliki Fasilitas Buang Air Besar/Bersama-sama dengan Rumah Tangga Lain.
  5. Sumber Penerangan Rumah Tangga tidak Menggunakan Listrik.
  6. Sumber Air Minum berasal dari Sumur/Mata Air tidak terlindung/Sungai/Air Hujan.
  7. Bahan Bakar untuk Memasak sehari-hari adalah Kayu Bakar/Arang/Minyak Tanah.
  8. Hanya Mengonsumsi Daging/Susu/Ayam dalam satu kali Seminggu.
  9. Hanya Membeli Satu Stel Pakaian Baru dalam Setahun.
  10. Hanya Sanggup Makan Sebanyak Satu/Dua Kali dalam Sehari.
  11. Tidak Sanggup Membayar Biaya Pengobatan di Puskesmas/Poliklinik.
  12. Sumber Penghasilan Kepala Rumah Tangga adalah : Petani dengan Luas Lahan 500 M2, Buruh Tani, Nelayan, Buruh Bangunan, Buruh Perkebunan dan atau Pekerjaan Lainnya dengan Pendapatan di bawah Rp. 600.000,- per Bulan.
  13. Pendidikan Tertinggi Kepala Rumah Tangga : Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD/Tamat SD.
  14. Tidak Memiliki Tabungan/Barang yang Mudah dijual dengan Minimal Rp. 500.000,- seperti Sepeda Motor Kredit/Non Kredit, Emas, Ternak, Kapal Motor, atau Barang Modal Lainnya.

Setelah membaca kriteria tersebut, Daeng Rewa dengan tegas mengatakan, "Saya tidak miskin." Tidak ada satu pun dari ke-14 kategori yang ia alami. Pun halnya dengan Daeng Malla yang setiap kali menerima Bansos jika ada acara.

Dirinya lega, Daeng Rewa bersyukur ia masih memegang pesan almarhum ayahnya;

"Jangan kau pernah anggap ko miskin, nak. Sesungguhnya yang miskin itu bukan materi, tapi jiwa."

Ia sadar bahwa banyak orang miskin di Indonesia. Ia pun sadar bahwa dirinya juga masih hidup kekurangan. Tapi, ia yakin jika miskin atau tidak miskin hanyalah sebuah perbedaan dari rasa syukur.

"Kalau kau anggap ko miskin, miskin tong mi. Tapi, kalau kau selalu bersyukur, insyallah tidak tong ji." Daeng Rewa bergumam dalam hati.

Lamunannya dibuyarkan oleh suara pintu yang dibanting dari tetangga sebelah. Daeng Malla tampak grasa-grusu dengan jaket yang baru dibelinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun