Namun, lihat kenyataanya. Di luar sana banyak orang kaya yang hidup tidak bahagia. Bukannya karena hidup kekurangan, tapi nafsu duniawi telah membuat mereka buta dengan arti dari kebahagiaan itu sendiri, yaitu bersyukur.
Jika kamu tidak pernah bersyukur, maka kamu tidak berusaha untuk hidup di surga. Sobat, ingatlah bahwa 'Kui-jin' hidup di surga. Jika dirimu tidak mengkondisikan hidupmu sebagai surga, maka niscaya 'Kui-jin' tidak akan pernah hadir.
**
Inti dari ketiga hal di atas adalah bahwa kita tidak perlu terlalu mengharapkan 'Kui-jin' dalam hidup kita, dan juga tidak perlu terlalu takut akan jebakan 'Xiao-ren.'
Karena pada akhirnya, kita semua berpotensi untuk menjadi 'Kui-jin' ataupun 'Xiao-ren' bagi siapa saja. Kalaupun belum bisa atau belum mau menjadi 'Kui-jin' bagi manusia lain, janganlah (secara tidak sadar, paling parah kalau dengan sadar) menjadi 'Xiao-ren bagi orang lain!
Pilihan ada di tanganmu, karena apa yang kamu harapkan dari semesta ini, sesungguhnya telah berada dalam dirimu sendiri.
"The universe is not outside of you. Look inside yourself; everything that you want, you already are."Â -- Jamaludin Rumi.
"Semesta tidak berada di luar dirimu. Lihatlah ke dalam diri; semua yang engkau inginkan, telah ada pada dirimu sendiri."Â -- Jamaludin Rumi.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI