Sementara, sesuatu yang belum lewat dan masih ada peluang untuk berubah, maka itu adalah nasib.
Cobalah simak pertanyaan berikut ini;
Pertanyaan 1:Â "Seandainya aku menikah dengan si A dan bukan si B? Apakah nasibku akan berubah?"
Jawaban: "Iya betul, nasibmu akan berubah, tetapi bukan takdirmu."
Sesuatu yang sudah lewat, seperti yang kamu nikahi, pekerjaan yang kamu pilih, sahabat yang kamu gauli, dan seluruh hasil yang sudah kamu jalani, itulah takdir. Tidak perlu diratapi!
Pertanyaan ke-2: "Seandainya, aku tidak mau terlahirkan sebagai lelaki, dan kemudian diriku berubah menjadi wanita melalui transgender, apakah itu mengubah takdirku?"
Jawaban: "Tidak, kamu mengubah nasibmu."
Meskipun ia tidak bisa menerima takdirnya dan mengubah jenis kelaminnya melalui upaya transgender, tetap ada satu hal yang takbisa dipungkiri. Ia telah terlahirkan sebagai lelaki. Kalaupun saat ini dirinya adalah seorang 'wanita,' maka tentu yang berubah adalah nasibnya (terlepas dari baik atau buruk).
Pertanyaan ke-3:Â "Seandainya aku tidak melakukan apa-apa, lantas kejadian besar datang menimpa diriku, apakah itu takdir atau nasib? Misalkan kejadian rumah yang terbakar."
Jawaban:Â "Adalah takdir sehingga rumah terbakar, tetapi nasib bisa berkata lain jika ada usaha-usaha yang dilakukan sebelumnya untuk mencegah kebakaran."
Semoga ketiga pertanyaan dan jawaban ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai perbedaan takdir dan nasib. Walaupun demikian, tetap ada hal penting yang harus disadari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!