Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wuhan Lockdown, Sebuah Refleksi bagi Indonesia Jiayou

12 September 2020   10:07 Diperbarui: 12 September 2020   11:45 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Indonesia Melawan Covid-19 (sumber: metrotvnews.com)

Di saat seluruh dunia masih pusing menghadapi pandemi, ribuan orang berkumpul mengadakan pesta kolam di taman air. Sentuhan keindahan permainan sinar laser ditambah dengan suara membahana dari atraksi DJ, membuat situasi pandemi seakan tidak berarti lagi.

Bukan di Amerika, Australia, atau negara eropa lainnya yang gemar hura-hura. Pesta kolam renang itu justru diadakan di Wuhan, China, tempat yang dikenal sebagai episentrum virus corona pertama di dunia.

Video yang viral, menimbulkan tanggapan negatif bermunculan dari seluruh dunia. Koran ternama Australia 'Daily Telegraph Australia' menuliskan 'Hidup di Pantai Wuhan, saat dunia terdampak virus.' Seorang pengguna twitter mencuit 'Sangat tidak bertanggung jawab, mustahil jika tidak akan menyebarkan lebih banyak corona.'

Suasana Pesta Kolam Di Wuhan (sumber: kompas.com)
Suasana Pesta Kolam Di Wuhan (sumber: kompas.com)

Namun pemerintah China mempunyai pembelaan. Pihak otoritas pada hari Kamis tanggal 20.08.2020, menjawab semua tuduhan internasional dengan pernyataan 'ini menunjukkan seberapa baiknya pemerintah China menangani wabah virus corona.'

Kisah Wuhan Lockdown.

Tanggal 31 Desember 2019, pemerintah China mengumumkan secara resmi tentang keberadaan virus corona yang telah menyebar dan menginfeksi banyak orang di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Pada pertengahan Januari 2020, seoang epidemiologis terkenal China, Zhong Nanshan, pertama kali menyuarakan bahwa lockdown adalah satu-satunya pilihan untuk menghentikan pesebaran virus mematikan ini.

Keputusan melakukan lockdown dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa virus ini adalah jenis baru, dapat menular antar manusia, dan vaksin maupun obatnya belum ditemukan.

Resiko yang diambil adalah mengorbankan kebebasan 11 juta manusia di kota Wuhan, dan 45 juta lainnya di seluruh provinsi Hubei.

Lockdown dilakukan dengan menutup seluruh akses dari dan ke Wuhan, baik darat, sungai, maupun udara. Blokade dan penjagaan dilakukan oleh petugas keamanan gabungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun