Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Viral Load, yang Menjelaskan Mengapa Manusia Mati Akibat Corona

5 Agustus 2020   10:10 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:19 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Viral Load (sumber; bobobox.co.id)

Si Abeng (nama samaran), terinfeksi virus corona, namun tak menampakkan gejala sama sekali, Si Bong (nama samaran), nampak sehat, demam sedikit, langsung meninggal keesokan harinya.

Mengapa ada dua jenis pasien corona yang secara umum berbeda kondisi? Analisis paling umum adalah imunitas tubuh. Tubuh yang masih sehat masih memiliki peluang untuk menahan serangan virus yang sudah bersemayam.

Pun halnya dengan pasien yang sudah memiliki riwayat penyakit kronis (pre-morbid), pada umumnya rentan terhadap efek mematikan dari virus ini.

Akhirnya, saran hidup sehat dan menjaga imunitas tubuh menjadi sangat utama dan terutama di masa pandemi. Analoginya, adalah dunia sedang diserang oleh bangsa barbar dari negara antah berantah.

Pertahanan yang paling bagus adalah membangun benteng di perbatasan. Benteng ini adalah analogi imun tubuh. Namun bayangkan, jika serangan bangsa barbar ini datang secara masif. Sampai kapankah benteng pertahanan nan kekar akan bertahan?

Dalam istilah kedokteran, serangan bangsa barbar ini diistilahkan dengan Viral Load, atau jumlah kuantitaif partikel virus yang masuk ke sistem tubuh, terutama darah atau cairan tubuh lainnya.

Sebenarnya istilah Viral Load ini mulai dikembangkan untuk melihat rasio fatalitas dari penderita penyakit HIV, namun sekarang kembali terasa relevansinya pada kasus pandemi Covid-19.

Yang pasti, pasien dengan kondisi pre-morbid, adalah benteng yang paling lemah. Namun dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang masih sehat, namun akhirnya meninggal dunia juga.

Hal ini terjadi seperti pada kasus dokter Li Wen-liang, sang whistleblower dari Wuh-han, dan juga para tenaga medis yang berjibaku melawan covid selama ini.

Dikutip dari tulisan dokter Nikolas Wanahita, MD,MHA,FACC,FSCAI Internist; General and Interventional Cardiologist Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore, ada dua skenario yang ditunjukkan untuk menjelaskan konsep Viral Load ini.

Skenario A :

Pak Fery dan Pak David bertemu di restoran tanpa masker dan duduk berdekatan. Pak Fery ternyata mempunyai virus Covid-19, akibatnya jumlah transmisi viral load yang masuk ke badan Pak David sangat tinggi.

Skenario B:

Pak Fery dan Pak David bertemu di restoran akan tetapi mereka menjaga jarak sedikitnya 1 meter, dan menggunakan masker.

Dengan skenario sama dimana Pak Fery mempunyai virus di badan, viral load yang masuk ke badan Pak David jumlahnya jauh lebih sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun