Apakah biaya 3.045 dollar di Amerika, 6.000 dollar di Singapura, dan 23.000 RMB di China adalah biaya satu hari saja? Â Apakah daftar yang dimunculkan sudah sama dengan semua hal yang dilakukan di Indonesia? Atau jangan-jangan biaya ini justru biaya harian?
Masih ada lagi satu kemungkinan yang mungkin menjadi hal yang teratas dalam pikiran setiap pembaca, namun daripada berandai-andai, bagusnya sih, pemerintah melalui instansi kementerian terkait, melakukan pengecekan ulang terhadap anomali ini.
Pengecekan sebaiknya tidak saja dilakukan terhadap biaya, namun terkait juga dengan prosedur pembayaran, prosedur klaiman, prosedur rujukan, hingga prosedur penanganan di lapangan.
Pertanyaan seperti, apakah biaya rapid test juga benar-benar ditanggung oleh pemerintah? Apakah prosedur Rumah Sakit rujukan sudah berfungsi secara maksimal? Apakah pasien yang "terpaksa" harus masuk ke Rumah Sakit swasta juga ditanggung?
Masih banyak prosedur yang belum betul-betul harus jelas di masyarakat, sebagaimana yang kita ketahui terjadi pada polemik BPJS, kartu Pra-Kerja, Bansos, Tapera, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi...
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI