Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasus Nol Corona di Korea Utara, karena Aturan Unik Kim Jong-Un, Termasuk Legalisasi Ganja

9 Mei 2020   20:04 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:21 3843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kim Jong Un. Sumber: grid.id

Selain itu, warga Korea Utara hanya dapat menonton tiga saluran TV yang dikendalikan pemerintah. Menonton siaran asing akan mendapatkan hukuman berat. Pantas saja jika Corona versi Korea Utara berbeda dari jenis lainnya di dunia.

Penjagaan Perbatasan yang Ketat

Siapapun yang tinggal di Korea Utara dan ingin berlibur ke luar negeri harus mendapatkan izin dari pemerintah. Bagi para eksodus, mereka harus berpikir 1000 kali untuk melewati penjagaan perbatasan yang ketat dan dipenuhi ranjau. Mereka yang tertangkap, hanya memiliki dua pilihan, kamp kerja paksa atau hukuman mati.

Aturan Menyetir

Mungkin karena khwatir dengan warga yang ingin melarikan diri, akhirnya pemerintah Korea Utara membuat aturan yang ketat tentang larangan menyetir. Meskipun memiliki jalan raya yang besar, namun hanya pejabat lelaki yang bisa mengendarai mobil.

Urusan Pribadi menjadi Urusan Negara

Nah, karena tidak punya pilihan selain mengikuti aturan, maka pemerintah merasa perlu untuk mengatur kepentingan hidup banyak warganya. Gaya berbusana sudah menjadi aturan tetap yang tidak boleh dilanggar.

Baca juga: Mao Suit, Gaya Busana Kim Jong-Un Ternyata Alat Propaganda

Nah demikian pula dengan model rambut. Pada tahun 2013, Kim Jong-Un telah menyediakan 18 model rambut bagi wanita dan 10 model rambut bagi pria yang dapat dipilih sesuai hati. Model rambut di luar batas pilihan jelas akan menjadi sasaran penjara.

Rambut dan gaya berbusana saja diatur, bagaimana dengan tempat tinggal dan pekerjaan? Ternyata sama juga. Pemerintah sudah memutuskan dimana setiap orang menetap berdasarkan kelas sosial. Pindah menetap di ibu kota hanya miliki orang-orang tertentu yang telah mendapat izin.

Selain itu, Penduduk Korea Utara juga tidak memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan, karena pekerjaan setiap orang sudah dipilihkan oleh pemerintah berdasarkan kebutuhan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun