Semakin mengerucutnya pembahasan akan calon presiden 2024 indonesia, tidak di pungkiri terpusat pada nama-nama yang saat ini populer.
Saya melihat di pilpres 2024 ini, tidak dominan lagi ketua umum partai akan di usung menjadi capres 2024 itulah realitanya.
Bahkan koalisi-koalisi partai sendiri yang mungkin sudah dilakukan beberapa partai seperti PAN, PPP dan Golkar masih terbuka mencapresken dari tokoh lain yang diluar partainya di 2024 nanti.
Seperti diketahui sejauh ini, KIB atau Koalisi Indonesia bersatu mengaku terbuka mencalonkan siapapun termasuk Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Erick Thohir dan lain sebagainya yang saat ini populer di berbagai lembaga survey.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbuka mengusung siapapun tokoh potensial menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang pada Kamis (28/7).
Terbukanya KIB pada calon-calon potensial lain, apakah KIB sendiri juga realistis terhadap kemungkinan yang mungkin dapat terjadi dalam pilpres 2024, bahwa partai politik itu sebagai suksesor dibelakang tokoh-tokoh yang potensial itu?
Melihat bagaimana elektabilitas capres dari KIB yang mungkin diusung dari ketua umum partai mereka sendiri seperti PAN, PPP dan Golkar memang tidak ada yang dominan di berbagai lembaga survey masuk jajaran atas potensial capres 2024.
Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto sendiri yang mungkin lebih punya daya tawar sebagai capres 2024 dibanding ketum lainnya. Sebab dirinya juga saat ini berada di salah satu jajaran mentri Jokowi di berbagai lembaga survai elektabilitasnya kecil meski mengalami lonjakan.
Mungkinkah dengan kecilnya elektabilitas Airlangga Hartanto mengutip Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang hanya kisaran 10% saja berdasarkan suravy analisis percakapan warganet sejak 10 Juli hingga 20 Juli 2022, KIB secara realistis sendiri enggan mencalonkan Airlangga Hartanto?
Pasti, belum adanya kesepakatan koalisi partai politik di dalam KIB sendiri yang masih terbuka lebar koalisi dengan partai-partai lain membuat mengusung terburu-buru capres KIB bukan suatu prioritas dan sesuatu yang belum mungkin akan di umumkan pada waktu dekat ini termasuk Airlangga Hartanto di dalamnya meski dirinya ketua umum Partai Golkar