Pengakuan FPI sendiri tak kecewanya terhadap Prabowo-Sandi yang masuk cabinet mentri di pemerintahan Jokowi disampaikan langsung oleh Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar . Â
Aziz Yanuar juga mengatakan pihaknya tak pernah memiliki niatan ada balasan secara duniawi atas dukungannya yang sudah dilakukan sebelumnya oleh FPI tersebut terhadap Prabowo-Sandi di pilpres 2019.
Pada Agustus lalu (10/8) merespon Prabowo Subianto terpilih kembali menjadi ketum Gerindra, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif menyatakan urusan pihaknya sudah selesai dengan Prabowo Subianto meski terpilih ketua umum Partai Gerindra 2020-2025.
PA 212 juga menegaskan tidak akan menjagokan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Slamet berpandangan sudah sepatutnya Pilpres 2024 mendatang menjadi panggung para anak muda untuk menjadi presiden Indonesia.
Maka dengan nada-nada yang mungkin kurang positif ex pendukung Prabowo Subianto dalam konsistensi mendukung Prabowo capres 2024, mungkikah episode Prabowo jadi presiden republic 2024 akan benar-benar tamat, dimana kebanyakan pendukung Prabowo sendiri kurang positif merespon Prabowo Subianto sebagai mentri jokowi yang disusul Sandiaga Uno?
Saya kira tamat atau tidaknya dilihat bagaiaman politik nanti di 2024, yang jelas saat ini pendukung Prabowo Subianto yang dulu secara militan mendukung Prabowo sendiri sudah kurang positif.
Oleh karena itu bisa saja episode giliran Prabowo Subianto presiden akan tamat dengan pendukungnya yang mungkin saja saat ini sudah meningggalkannya.
Namun kembali lagi politik adalah kepentingan seperti halnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mau masuk pemerintahan Jokowi yang mungkin ada kepentingan.
Bisa saja saat ini matan pendukung Prabowo kurang respek pada keputusan Prabowo, tetapi nanti jika peta politik berubah, bisa saja ex pendukung Prabowo mau mendukung lagi Prabowo sebagai capres 2024.