Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dipastikan: Gagal Maning Jika Prabowo Nyapres 2024?

7 September 2020   07:39 Diperbarui: 7 September 2020   09:34 3636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dakwatuna.com

Tetapi perbandingan sebuah kekuatan partai politik yang kecil dapat menjadi besar suatu saat nanti bukan tidak mungkin. Dalam hal ini perbandingan antara PSI dan Gerindra. Asalkan modal mampu dan kuat pasti partai akan membesar dengan sendirinya.

Partai Gerindra dan PSI mungkin berlatar belakang sama, mencuat dari bawah untuk merangkak ke atas. Mengandalkan figure yang efektif, bila Prabowo dari figure militer dan mantan keluarga cendana.

PSI dari tatar media dimana tokoh utama PSI adalah Grace Natali besar namanya sebagai tokoh media. Disokong Giring Ganesha juga dari musikus yang di belantara dunia musik sendiri mempuni dan menikmati puncak popularitas bersama grup Band Nidji sebagai vokalis.

Tetapi politik jika memang hanya popularitas yang diutamakan, ramai-ramai nanti orang-orang populer masuk politik. Namun sedikit banyaknya faktor popularitas juga berpengaruh terhadap dunia politik.

"Benar, kenyataannya memang tidak menjamin popularitas dipilih rakyat. Tidak sedikit juga karena polularitas banyak politikus kini duduk di Senayan karena faktor popularitas dikenal rakyat".

Namun kini yang mungkin benar-benar dapat berpengaruh dalam politik adalah bagaimana mobiliasi masa sendiri mampu menggiring pemilih. Selain faktor modal dalam mengumpulkan masa "pemilih", membuat populer dipertimbangkan dipilih juga harus mengeluarkan biaya.

Seperti pencapresan Giring 2024, dimana dirinya harus membuat baliho besar. Menyewa lahan tempat baliho tersebut. Jasa pasang baliho. Sudah pasti biaya yang dikeluarkan Giring tidaklah sedikit.

Ditambah Giring Ganesha memasang baliho tersebut bukan hanya ada di satu kota, melainkan di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Untuk itu menjadi poluler saja tidak gampang apa lagi dapat dipilih sebagai presiden Republik Indonesia.

Jadi wajar mengapa Prabowo sendiri yang secara mensejarah ikut dalam kontestasi pilpres dari masa-kemasa selalu tidak terpilih. Populer, ia jelas populer sebagai tokoh nasional. Modal ada karena dirinya adalah seorang pengusaha. Dukungan politik tidak kurang-kurang.

Pertanyaannya mengapa Prabowo tidak kunjung jadi presiden atau wakil presiden? Karena dibalik populer, modal banyak, juga faktor keberuntungan dipilih rakyat itu menjadi dasarnya.

Mungkin itulah sebab Prabowo gagal maning, gagal maning (gagal lagi) di pilpres 2009, 2014 dan 2019. Dugaan saya proyeksi gagal maning di 2024 juga pasti akan terjadi mengingat nasib berpengaruh sekali terhadap hidup manusia termasuk mereka yang akan mencalonkan diri sebagai capres maupun cawapres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun