Sudah menjadi aktivitas setiap pagi, sore, hingga malam hari. Tidak lelah saya mencari informasi dimana ada lowongan kerja saat ini. Gelombang PHK dimasa pandemi memang menyisakan banyak pengangguran termasuk saya.
Tidak dapat dipungkiri kini saya pun sedang ada pada masa "bingung" akan kemana lagi melangkahkan kaki untuk mencari kerja lagi. Untungnya saya hidup di desa, bapak- ibu saya petani, tidak repot jikalau hanya yang penting tercukupi kebutuhan makan sehari-hari.Â
"Saya beryukur masih dapat makan kenyang walaupun dengan lauk seadannya".
Tetapi dilemanya menjadi manusia dalam menanggapi kebutuhan hidupnya adalah kebutuhan selain makan. Memang ujungnya "makan" merupakan kebutuhan utama manusia, yang pada akhirnya apapun yang dilakukan untuk mengenyangkan perut sudah biasa.
Namun mungkinkah orang hidup hanya berpikir memenuhi kebutuhan perut? Tentu dibawah perut, diatas perut, juga butuh untuk dicukupi kebutuhannya itu yang tidak dapat dipungkiri sebagai manusia.
Tentu kebutuhan dibawah perut yakni akomodasi untuk melakukan aktivitas reproduksi misalnya menikah dan memenuhi segala kebutuhan pernikahan, termasuk mencukupi kebutuhan makan anak-anak serta kebutuhan sandang dan papan.
Ditambah dengan kebutuhan diatas perut yakni kesenangan batin, hiburan, pengetahuan serta kebanggaan akan hidup yang harus manusia wujudkan dalam periode hidupnya. Semua butuh tercukupi tidak hanya makan.
Oleh sebab itu tanpa adanya uang hasil dari kerja membuat kebingungan menjadi manusia semakin nyata rasanya. Masa pandemi covid-19 ini memang melumpuhkan segalanya termasuk setelah saya terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tiga bulan yang lalu dari perusahaan tempat saya sebelumnya bekerja.
Perlu diketahui untuk mencari kerja saat ini sangat sulit sekali. Bahkan info lowongan kerja pun sudah jarang sekali. Tidak ada job fair, di internet atau medos pun jarang ditemui informasi lowongan kerja. Yang ada hanya pandemi covid-19 yang sudah membosankan.
Saudara saya yang bekerja di pabrik wilayah Kota Solo. Pabrik-pabrik disana juga belum dibuka sepenuhnya. Masih ada sebagain yang tutup, sebagaian lagi mengurangi produksinya mengingat daya beli masyarakat belum stabil.
Sektor telekomunikasi yang lama saya geluti sebagai bidang kerja profesional saya memang "benar" tidak terdampak betul pandemi covid-19 ini. Tetapi efek domino tetap terasa dampaknya meskipun sektor telekomunikasi dapat survive baik sisi ekonomi maupun ketata pekerjaan yang ada, namun kenyataannya saya yang sebelumnya bekerja di sector telekomunikasi juga terkana PHK.