Di kala kau mencari yang terbaik, kau akan kehilangan yang benar-benar baik bagimu. Meskipun topeng ini terkadang mengelabui, aku bukanlah mereka yang pakai topeng itu mendapatkan cinta.Â
Kau tahu siapapun tak akan bisa menjamin kebaikan karena setiap orang punya potensi untuk jahat dan saling menjahati. Tetapi dengan komitemen, kita dapat melewati itu yang dasarnya baik akan tetap baik dan sebaliknya.
Bagiku mencintai seseorang memang berat, apalagi cinta itu datang dari ketiadaan yang diharapkan akan ada. Semua akan serba terasing dan mungkin akan mengasing. Seakan keberontakan akan memiliki cinta sudah memuncak tapi tidak akan pernah tau puncaknya ada dimana. Aku benar-benar terasing dalam mencinta dan ku harap kaulah terang dalam keterasingan ini.
Sedikit pun mungkin tak akan berhenti aku cari, meskipun aku hanyalan harapan yang kecil untuk bisa mengarungi setiap harapan-harapanmu. Meskipun ada pilihan yang tak terelakan oleh permainan imaji ini, ya pilihan selalu menuntut hasil karena semua benar dan berarti. Memilih sesuatu dan menjadi sesuatu, tragis dan bahagia sepertinya akan terus berjalan bersama kita.
Kata cinta memang merepotkan pengucapnya, ia kata yang sederhana namun banyak harapan dan asumsi di belakangnya. Oh, yang tidak pernah terbayang, dimanakah kenyataan yang sesungguhnya ada? Betapa mirisnya kenyataan ini, melangkah tanpa kepastian yang pasti dari apa yang dinamakan cinta itu, tergiling, tertindas batas-batas imjai yang mereka propagandakan tentang kebahagiaan yang semu, dan belum tentu keberadaanya.
Mungkinkah ini suatu yang naif bila terus dan menerus diharapkan? Yang tak pernah terbalas harapannya, sudahkah enggkau memelas diri untuk semua kebahagiaan yang mereka propagandakan? Kekekalan, bidadari, dan harapan kesemuan, dapatkah mereka hadir ketika itu yang kita butuhkan saat ini?
Kegilisahan akan berlanjut, dan terus berlanjut sampai mereka menemukan surga propaganda yang penuh dengan teka-teki. Pertanyaannya, apakah surga dalam kenyataannya dalam betuk semu, atau kah kenyataan yang bisa dinikmati? Ya biarkanlah rumput itu berbicara dengan rumput-rumput lain.
Menyerah untuk menang dalam pergolakan dilawan pun sungguh menyayat hati, biarlah semesta memilih bagaimana dia ingin bicara tentang kita. Soliter, tanpa cinta, tentang harapan yang hilang, suasana kehidupan yang berbeda, bukanlah suatu yang harus terbalas? Dalam evolusi ini si Kucing berangsur akan menjadi singa yang buas, kemudian menjadi bayi, dimana dia lupa akan setiap permasalahanya, bahagia sejati dalam setiap permainan-permainannya.
Karena hari ini tidak sepuitis kata ilham pada makna sesungguhnya, mereka hanyalah pemeran yang manis untuk menutupi apa yang kurang dari setiap pencipta-penciptanya. Ya mungkin benar, terharu, bahkan menangis pilu, tentu saja mereka mempertontonkan apa yang menjadi kekurangan kita selama ini, dan kita memenuhinya dengan dengan imaji dan rasa kita sendiri. Bukan kah hidup akan menyisakan pertanyaan, kemanakah nasib diri, dan cinta kita nanti? Mungkin benar kata Biksu dari China "cinta penderitaannya tiada akhir".
Sepertinya dilan tidak bohong, rindu memang berat, tetapi dengan apa melepas rindu itu? Sebelumnya aku memang menginginkannya, kelembutan, kasih dan sayang dari dan untuk seseorang. Bukankah hawa diciptakan untuk menemani adam dan sebaliknya? Aku kira itulah anugrah yang kuasa, dimana kasih dan sayang terbangun melalui cinta dua insan.
Ketika kau menginginkan semua itu, antara cinta, kasih dan sayang, haruslah ada usaha didalamnya. Tanpa usaha hanya akan ada angan-angan saja, terlahir dari imajinasi dan untuk imajinasi.