Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Menanti Angin

12 Mei 2022   21:20 Diperbarui: 12 Mei 2022   21:29 134 18
Angin bertamu di pintu waktu. Menyapa helai-helai dedaunan hijau yang gagu. Meninggalkan rampaian seribu satu cerita. Menanggalkan untaian seribu satu berita. Luruh mengukur luka.

Aku memetik kisah. Kau memantik sejarah.

Waktu berlalu di ruang tunggu. Menjenguk helai-helai dedaunan kering yang bisu. Gugur tertiup aroma asa yang tersia. Lebur tertimpa romansa yang tertunda. Luluh mengubur luka.

Aku memetik sejarah. Kau memantik kisah.

Kini, mendung tertahan di ruang rindu. Mungkin, kembali menanti angin meniti penggalan janji. Atau menunggu waktu menata petilasan bakti.

Kau di mana?

Curup, 12.05.2022
Zaldy Chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun