Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Asal Muasal Nama Bubur Pedas Kabupaten Batu Bara

25 Mei 2015   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:09 337 1
Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah keluarga miskin yang jujur, rajin dan tidak suka menyakiti hati orang lain. Dimana keluarga itu hanya tinggal omak yang bernama Mak Ijah dan anak gadisnya yang bernama Gadi.  Pada saat rumahnya hampir roboh, tiba-tiba ada sayembara dari kerajaan Lima Laras yaitu membuat bubur yang enak, gurih namun tidak manis.

Karena ia sangat ingin sekali memperbaiki rumahnya yang roboh itu, maka ia pun berusaha untuk membuat bubur keinginan raja itu. Namun tidaklah pernah berhasil.

"Tidolah Gadi, hari sudah malam, cemano mau buat bubo tak manis, bukankah bubo itu pasti manis".

Namun, Gadi tak pernah berhenti untuk mencobanya. "Mak, cubo rasokan bubo ini mak, enak ndak mak?" Gadi membawakan bubo itu ke Mak Ijah, "Cemano mak, enak?" Namun, mak Ijah cuma terdiam saja, ia merasakan bahwa bubur itu tetap saja manis.

Hari sudah semakin gelap dan sunyi, angin pantai sudah tambah terasa dinginnya namun Gadi tak bisa tidur. Ia hanya memikirkan bagaimana cara membuat bubur yang enak, gurih namun tidak manis. Ia memimpikan memiliki rumah yang tidak bocor lagi karena pemenang dari sayembara itu akan diberikan sebuah rumah oleh kerajaan Lima Laras. Dengan demikian omaknya tidak perlu kerja keras untuk memperbaiki rumahnya yang bocor itu.

Gadi sudah membuat beraneka macam bubur, bubur kacang hijau, bubur jagung, bubur ketan, bubur pisang namun semua yang dimasaknya tetap memiliki rasa yang manis. Sehingga membuat Gadi tambah kecewa.

Setiap Gadi ke kedai, semua orang telah membicarakan sayembara itu. Dan akhirnya ada tetangga Gadi yang ebrtanya "Gadi, kau tak cubo ikot sayembara tu, bukankah kau itu pande masak?". Gadi pun menjawab "Tak tau awak mak cik cara buat bubo tu."

Singkat cerita, saat sedang pagi ahri tiba-tiba mak ijah pengen belanja sayuran ke pekan Batu Bara yang terletaj sekitar 3 km dari Lima Laras. Disana mak Ijah dan Gadi berbelanja sedikit udang, cumi-cumi, sotong, ikan, kepiting namun semua di borong.

Sesampai di rumah, mak Ijah dan Gadi ingin membagi tugas. Gadi belajar membuat bubur lagi sesuai sayembara dan mak Ijah memasak untuk makan siang. Kali ini mak Ijah memasak ayang toge dan menyiangi udang, sotong dan kepiting.

Namun, tiba-tiba datanglah Encik Zarah dengan marah-marah "Hei, mano utang kalian". Karena mak Ijah tidak punya uang, encik zarah pun marah dan menumpahkan semua masakan mak Ijah ke dalam periuk bubur. Menangislah mak Ijah dan Gadi karena masakan untuk makan siang dan buburnya sudah menjadi satu tidak bisa dimakan lagi.

Namun, mak Ijah tetap mengaduk-aduk bubur yang menjadi satu itu sampai benar-benar masak. Dan mereka pun makan sambil meneteskan air mata. Namun, siapa disangka makanan tersebut, enak, gurih dan pedas. Dan mereka pun berfikir untuk mengikuti sayembara dari Kerajaan Lima Laras dengan bubur yang tidak sengaja dimasaknya itu karena ulah Encik Zarah.

Dan ketika sayembara dimulai, begitu banyak sekali masyarakat yang ikut sayembara. Dan saat waktu sedah habis maka Raja pun mencicipi masakan yang dimasak oleh rakyatnya. Namun sayang, sudah hampir semua bubur yang dicobanya tetap saja berasa manis. Dan akhirnya tiba di bubur hasil masakan mak Ijah dan Gadi, dan rajapun sangat menyukainya.

"Panglima, panggil pemasak bubur ini." Perintah Raja. Mak Ijah dan Gadi pun menghadap.

"Apa nama bubur ini?" tanya Raja. Gadi pun menjawab "Maaf paduka, kami belum menyiapkan mana bubur ini."

http://kabardunmay.blogspot.com

Raja pun berkata "Karena kami menyukai bubur ini, dan karena bubur ini tidak manis melainkan pedas maka saya beri nama dengan nama BUBUR PEDAS, dimana bubur ini akan menjadi bubur kerajaan Lima Laras. Dan sebagai hadiahnya kami akan memberikan sebuah rumah kepada kalian." Raja pun memberikan kunci rumah ke Mak Ijah dan Gadi.

Pesan moral dari cerita Bubur Pedas di atas adalah : Agar kita selalu berusaha dan Allah pasti akan membantu umatnya yang suka berusaha

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun