Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Minyak Goreng dan Fotografi

14 Desember 2012   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:39 1002 15

Selalu ada racoon di Kampret. Selalu ada pembelajaran yang ditawarkan oleh teman-teman sehingga memancing anggota untuk mencoba dan mempraktekkannya. Ada yang memberikan tipsnya. Ada yang cuma majang foto dan anggota lain harus memecahkan sendiri triks untuk menghasilkan foto seperti yang diharapkan. Salah satunya aku. Aku jarang banget memberikan triks. Nukan maksudnya curang atau pelit berbagi triks. Masalahnya adalah susahnya membagikan triks bagi yang lain. Yang bisa aku lakukan adalah menceritakan proses yang aku lakukan seperti yang aku tuliskan ini.

Beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yang mengunggah foto abstrak. Ternyata, foto abstrak itu menggunakan media yang sangat sederhana, yaitu minyak goreng dan air. Dalam hati, aku tertarik dengan foto itu. “Aku harus bisa membuat seperti itu!” Seperti biasa, aku menantang diriku sendiri untuk menghasilkan foto seperti yang aku inginkan. Segera aku mencari alat-alat yang dibutuhkan. Berhubung di rumah tidak ada minyak, terpaksa membeli di warung.  Dengan semangat aku berusaha menggagapi bagaimana caranya. Bermodalkan air, minyak goreng yang masih baru, dan tutup toples transparan aku berusaha memecahkan triknya.

Untuk menghasilkan efek warna-warni aku menggunakan aneka kertas warna-warni. Setelah semua peralatan tersedia, aku bingung. Bagaimana caranya supaya tutup toples ini berada di atas. Jadilah aku menggunakan cangkir dan botol lem sebagai tatakan. Kemudian kertas warna-warni aku letakkan di bawah tutup toples itu. Sedikit air aku masukkan ke tutup toples. Minyak goreng aku cipratkan di atas air itu sehingga membentuk bulatan-bulatan yang mengambang. Setelah mengamati, ternyata bulatan-bulatan itu terus bergerak karena ada angin. Aku putuskan untuk menempatkan properti di dekat pintu dan terhindar dari tiupan angin.

Begitu tenang, aku segera jeprat-jepret. Setelah sekian lama, aku sadar. Formasi yang dihasilkan oleh bulatan-bulatan itu kurang menarik. Kemudian aku biarkan agak lama. Bulatan-bulatan minyak itu akan membentuk formasi yang unik-unik. Aku tinggal mengatur tata letak kertas warna-warni sehingga menghasilkan efek pantul yang lebih menarik.

Sembari menikmati hasil jepretan yang masih ala kadarnya, aku terpikir untuk membuat kreasi atas media-media itu. Aku merasa tetesan minyak akan membentuk bulatan-bulatan ketika diletakkan di atas lapisan plastik. Dengan berbekal keyakinan itu, aku mencipratkan minyak goreng langsung ke atas tutup toples. Dan benar saja. Di atas tutup toples, muncul bulatan-bulatan kecil. Alamiah. Nah, sekarang bagaimana supaya cipratan-cipratan itu memiliki bentuk seperti yang aku inginkan. Pada tahap ini, aku sedikit kebingungan. Hingga aku teringat memiliki kuas lukis berukuran kecil. Dengan bantuan kuas kecil itulah aku mencoba mengatur bulatan-bulatan minyak itu. Sebuah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran ekstra mengingat butiran-butiran itu akan mudah menyatu ketika didekatkan. Dibutuhkan kecermatan dan ketepatan supaya bulatan bisa kita jepret sebelum mereka menyatu satu sama lain.

Keracoonan teknik motret memang tidak mengenakkan. Namun, selalu berenergi positif karena mendorongku untuk mencoba dan terus mencoba sekreatif mungkin untuk terus belajar menggunakan apa yang ada sehingga bisa menghasilkan foto yang bisa aku nikmati. Keterbatasan bukan sebuah halangan. Yang terpenting adalah keinginan yang kuat. Inilah yang akan membantu untuk mengatasi keterbatasan dan membawa menjadi pribadi yang kreatif.

Anda ingin mencoba?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun